REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Pengawas Haji Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengatakan jamaah haji Indonesia belum mendapat pelayanan yang baik. Persoalan klise seperti letak pemondokan yang jauh dari tempat ibadah, hingga katering yang tidak memenuhi standar masih menjadi persoalan serius.
"Dalam hal pemondokan terdapat 17.224 jamaah haji yang berada di luar markaziyah (seputaran) Masjid Nabawi yang jaraknya lebih dari 650 menter," kata Ace saat menghubungi Republika dari Madinah, Senin (22/9) malam.
Ace mengatakan jauhnya pemondokan haji di Madinah baru pertama kali terjadi dalam penyelenggaraan haji Indonesia. Ini menurutnya disebabkan disebabkan ketidaksesuaian antara kontrak pemondokan yang ditandatangani antara pihak Kementerian Agama RI dengan pihak Majmuah (kelompok penyelenggara) haji Arab Saudi.
"Pemondokan yang jauh bisa mengurangi kekhusyukan beribadah," ujarnya.
Pihak majmuah telah melanggar kesepakatan kontrak tersebut dan Kementerian Agama telah mengadukan persoalan ini ke Pemerintah Arab Saudi. Namun menurut Ace sampai saat ini belum ada respon positif dari Pemerintah Arab Saudi. Ace meminta Kementerian Agama RI mengadukan persoalan ini ke meja hukum.
"Penyelesaian hukum dengan mengadukan majmuah ini supaya jangan sampai Kementerian Agama berdalih hanya semata kesalahan pihak majmuah," kata Ace.
Politikus Partai Golkar ini mewanti-wanti Kementerian Agama agar tidak lagi memakai jasa majmuah yang bermasalah atau wanprestasi pada tahun yang akan datang. Jika diperlukan, pihak majmuah harus mengganti kerugian baik moral maupun material.
Terkait dengan katering, Ace mengatakan seharusnya kualitas konsumsi tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Pasalnya Komisi VIII DPR RI telah menyetujui biaya konsumsi yang awalnya 10,5 SAR sekarang menjadi 12 SAR per-jamaah. Namun ternyata pelayanan konsumsi jamaah masih bermasalah. Ace meminta kepada Kementerian Agama bersikap tegas kepada pihak penyedia katering yang bermasalah.
"Kualitas makanan itu-itu saja dan distribusinya ke jamaah yang kerapkali tidak tepat waktu," ujar Ace.