REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Bus yang disediakan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Makkah (Armina) mencapai 1.508 unit untuk tiga gelombang pemberangkatan.
Jamaah calon haji Indonesia akan mulai bergerak dari pemondokan di Makkah menuju Arafah pada Kamis 2 Oktober 2014. Keberangkatan jamaah dari pemondokan ke Arafah akan dibagi ke dalam tiga gelombang.
"Pertemuan ini untuk menentukan jadwal gelombang keberangkatan, jamaah dari kloter mana dan di pemondokan mana yang akan berangkat pagi, siang dan malam," ujar Kepala Bidang Pelayanan Pemulangan (Yanpul) dan Transportasi PPIH Indonesia di Arab Saudi, Subhan Cholid, Kamis (25/9).
Menurut data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi, gelombang pertama keberangkatan dari pemondokan ke Arafah mulai pukul 08.00 WAS sampai 12.00 WAS.
Gelombang kedua pada pukul 12.00 WAS sampai 18.00 WAS. Gelombang ketiga adalah mulai pukul 18.00 WAS sampai selesai atau jamaah sudah diberangkatkan semua ke Arafah.
Penentuan jadwal itu dinilai penting agar jamaah yang berangkat pada pukul enam petang tidak bersiap-siap pada pukul tujuh pagi. Jamaah yang dapat jadwal gelombang ketiga bisa memaksimalkan ibadahnya baik di Masjidil Haram maupun di pemondokan atau berkemas-kemas lebih awal.
"Kalau jamaah yang fisiknya masih kuat dan berangkat ke Arafah pada waktu sore kan masih bisa beribadah di Masjidi Haram pada pagi hari dan kembali ke pemondokan pada siang, kemudian siap-siap berangkat ke Arafah pada sore harinya," jelas Subhan.
Subhan menjelaskan rincian 1.508 bus yang melayani jamaah haji Indonesia adalah 1.040 unit bus melayani 52 maktab jamaah haji Indonesia. Sedangkan 468 unit bus melayani jamaah haji dari Arafah ke Muzdalifah dan Muzdalifah ke Mina.
Bila jamaah haji diberangkatkan 20 unit bus per Maktab dari Makkah ke Arafah, maka jumlah bus yang memberangkatkan jamaah haji dari Arafah ke Muzdalifah adalah hanya sembilan unit. Jumlah bus dari Muzdalifah ke Mina juga sembilan unit bus.