REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni dari Tanah Suci
Karena itu dia berharap seluruh katering penyedia makanan untuk para jamaah haji Indonesia agar masakannya tidak terlalu pedas.
Hal itu bisa berpengaruh kesehatan jamaah haji. Di samping itu makanannya lebih kreatif misalnya bila masakan buncis dicampur dengan telur atau daging cincang sehingga bisa menambah selerasa makan para jamaah haji.
Yang menjadi penilaian bagi katering, kata dia, adalah higiene dan sanitasi, perlengkapan pakaian chief harus mengenakan sarung tangan, tutup kepala, dan masker, kematangan, rasa terutama tingkat kepedasan yang sesuai karena menghadapi jamaah haji yang mayoritas berusia 50 tahun ke atas.
Hal senada dikemukakan Sri Ilham Lubis. Makanan yang disajikan harus memenuhi persyaratan aman, memiliki cita rasa Indonesia, terpenuhinya gizi, serta tidak terlalu pedas.
Di samping itu, dalam box harus dibedakan warnanya dan batas dikonsumsi yakni untuk makan pagi warna biru batas dimakan sebelum pukul 10.00, makan siang warna hijau batas dimakan sebelum pukul 16.00 dan makan malam warna kuning batas dimakan sebelum jam 22.00.
Abdul Djamil berharap para pengusaha katering bisa menyediakan katering yang terbaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, lebih meningkatkan kualitas dan kedisiplinan serta mentaati kontrak yang telah disepakati.