REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Jamaah haji diimbau agar pandai memilah segala bentuk ideologi yang ditawarkan oleh kelompok tertentu yang pada akhirnya meminta dukungan politik yang menyimpang. Tujuannya agar jamaah memeroleh keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanannya di tanah suci.
Hal tersebut diungkapkan Mufti besar Kerajaan Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh dalam khotbah Jumat di Masjid Agung Turki bin Abdullah di Riyadh, sebagaimana dikutip dari Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (27/9).
Dikatakannya, tujuan utama dari ritual ibadah haji adalah mengingat Allah, fokus pada rangkaian ritualnya agar dapat mengambil hikmah di dalamnya. Maka dari itulah, jamaah haji harus waspada terhadap mereka yang berniat menyusupkan ideologi politik yang menyimpang.
Al-Asheikh juga berpesan agar setiap peziarah mematuhi aturan yang diberlakukan pemerintah dengan tidak merusak upaya penjaminan keselamatan dalam pelaksanaan haji dengan membawa ideologi politik yang ditujukan untuk memengaruhi jamaah haji.
“Hendaknya selalu berusaha untuk menjadi lebih dekat dengan Allah baik melalui perkataan mau pun perbuatan,” katanya.
Dia mengatakan, Allah telah memperingatkan dalam Alquran bahwa akan ada “siksaan yang pedih” bagi mereka yang datang ke tanah suci dengan tujuan yang buruk. Demikian sebagaimana dikutip dari laporan Saudi Press Agency.
Pada tahun keberangkatan haji 2014, lebih dari dua juta jamaah akan melaksanakan ibadah haji. Mereka akan berkumpul di Mina yang berjarak 12 km di luar Makkah pada Kamis (2/10). Jamaah akan bersiap untuk melakukan perjalanan ke Arafat pada hari berikutnya pada Jumat (3/10).