Ahad 28 Sep 2014 19:39 WIB

Lima Pemuda, tak Saling Mengenal Tapi Satu Tujuan

Ibadah haji di Kabah, Makkah
Foto: Erik Purnama Putra/Republika
Ibadah haji di Kabah, Makkah

Oleh: Zaky Al Hamzah, Jeddah, Arab Saudi

 

REPUBLIKA.CO.ID, 
JEDDAH -- Kelima pemuda ini mengaku tidak saling kenal. Tempat pendidikan atau ponpes yang dinaunginya juga tak berafiliasi dengan Yayasan Bina Madani, kecuali Ponpes Tahfiz Bina Madani di Bogor. Kelima kemudian berangkat dari daerahnya masing-masing ke Jakarta untuk bertemu Ustad H Masrur Syamhari.

Masrur kemudian memproses visa, tiket dan pendaftaran general service ke Kementerian Haji Arab Saudi. Menurut Krisdiyanto, Ustad Masrur pernah bekerja di Kedubes Arab Saudi di Indonesia. 
"Karena diurus semua, kami tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Undangan haji ini dianggap beliau sebagai hadiah atas prestasi kami. Kami kaget juga, karena tidak merasa apa-apa, artinya, prestasi saya belum," kata Krisdiyanto.

Mereka pun terbang ke Arab Saudi dengan pesawat Saudi Airlines dan mendarat Sabtu (27/9) malam WAS.

Tiba di Bandara Jeddah, kelimanya kemudian membayar general service senilai 277 dolar AS per orang. Biaya itu sudah ditransfer atau dibayarkan Ustad Masrur, sehingga kelimanya hanya menunjukkan bukti transfer saat tiba di Bandara Jeddah.

Selanjutnya, mereka menemui ruang transit petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah dan minta dibantu keberangkatan ke Makkah. "Kami akan dijemput orang suruhan Ustad Masrus di daerah Tan'im, Makkah. Namanya Syahid," ujar Slamet Surip.

Melalui Syahid inilah, kelima pemuda akan dijamu selama di pemondokan. Kemudian, selama di Padang Arafah, kelima akan ditempatkan di tenda maktab khusus jamaah haji non kuota atas undangan Raja Arab Saudi kategori non VIP. Selanjutnya, selama di Kota Madinah, kata Krisdiyanto, akan dijamu rekannya yang sedang menimba ilmu di salah satu universitas di Madinah.

Sinto menambahkan, dirinya dan teman barunya itu sebenarnya bukan santri Yayasan Bina Madani, tapi dinilai Ustad Masrur sebagai pemuda pilihan terbaik dari pilihan pribadi-pribadi baik yang masuk seleksi. Visa haji undangan tersebut dibiayai seluruhnya oleh Jamarat Al Khairiyah yang berlokasi di Arab Saudi.

Yayasan sosial ini mengundang 25 undangan ke lima negara atau masing-masing lima visa haji undangan di setiap negara. "Di undangan visa haji langsung ada nama-nama kami. Mungkin karena kami dianggap berprestasi," ujar Sinto.

Dalam hitungan hari, Sinto tidak hanya melantunkan Talbiyah sejak dari rumah hingga masjid yang hendak dibangunya. Namun diucapkan persis dekat Ka'bah. Sebentar lagi, lantunan talbiyah itu akan terus menggema dan mengguruh di seantera Tanah Haram Makkah dikumandangkan para jamaah haji yang beraneka ragam ras, suku dan bangsa, termasuk lima pemuda pilihan itu.

Labaik Allahumma Labaaik, labaaik Laa Syarika Laka Labaaik Inal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulka La Syarikalah….

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement