REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni
MAKKAH -- Tenda yang sempit dan pendek menjadi kendala dalam pelayanan kesehatan para jamaah haji, karena hal ini bisa memperparah kondisi pasien. Dengan tenda yang pendek dan sempit tentu saja akan membuat kondisi bertambah panas.
Hal itu dikemukakan Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Ilyas pada saat pertemuan dengan Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Indonesia serta anggota Amirul Hajj di Ruang Pertemuan BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia), Ahad sore (28/9).
Sehubungan dengan hal itu Menteri Agama mengatakan persiapan Kementerian Kesehatan sudah cukup baik, karena sudah lama dilakukan. Untuk mengantisipasi membludaknya pasien dengan kondisi di Armina yang terbatas untuk membuka pos klinik darurat, pihaknya akan ikhtiar secara maksimal.
"Dalam waktu yang tinggal empat hari lagi kami akan terus berkoordinasi dengan klinik Arab Saudi di Armina dan muasassah agar mendapatkan tempat pelayanan yang lebih luas dan ambulans Indonesia bisa keluar masuk Armina. Karena jamaah haji Indonesia terbesar di dunia,''kata Lukman.
Sementara itu Wakil Amirul Hajj Din Syamsuddin mengatakan kalau meminta penambahan tempat pelayanan kesehatan dan ijin ambulans untuk masuk Armina urusannya dengan muasassah akan lebih mudah.
Apalagi masih ada waktu lima hari lagi. ''Saya kira kalau sudah ada ijin dari ambulans meskipun jalannya padat, pasti akan diberi jalan,''kata Din.