Senin 29 Sep 2014 14:15 WIB

Masjidil Haram Ditutup, Jamaah Pilih Rehat Jelang Wukuf

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indah Wulandari
Kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo/ca
Kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Tiga hari menjelang wukuf, calon jamaah haji mulai mengurangi aktivitasnya ke Masjidil Haram. Hal ini dilakukan, agar jamaah tak kelelehan. Sehingga, lancar dalam menjalankan puncak ibadah haji, wukuf di Arafah, Jumat (3/10) mendatang.

Berdasarkan pantauan Republika, di Gedung Roudhoh E-12, jamaah haji yang berasal dari Lampung, Surabaya, Tasikmalaya, Bekasi, Purwakarta dan lain-lain, banyak yang memilih untuk shalat berjamaah di masjid yang ada di dalam hotel. Mereka mengisi waktu dengan membaca Alquran dan beristirahat.

''Saya biasanya tiap hari ke Haram. Tapi karena mulai Senin ditutup, jadi istirahat saja,'' ujar calon jamaah haji asal Bekasi, Iis Aisah, Senin (29/9).

Menurut Iis, hampir setiap hari selama di Makkah, Ia selalu shalat di Masjidil Haram. Karena, tak mau melewatkan kesempatan selama di Makkah. Namun, beberapa hari menjelang wukuf, Ia memilih untuk istirahat agar fisiknya bisa lebih kuat saat harus wukuf di Arafah.

''Ya, ibadahnya dilanjutkan nanti setelah puncak haji. Alhamdulillah, saya sudah pernah mencium hajar aswad jadi ga penasaran lagi,'' katanya.

Senada dengan Iis, jamaah asal Tasikmalaya, Wiwi Widiawati mengatakan, kondisi di Arafah saat puncak haji nanti akan cukup berat untuk semua jamaah. Karena, jutaan umat muslim seluruh dunia, akan berkumpul. Oleh karena itu, jamaah harus mempersiapkan diri dengan beristirahat agar tidak kelelahan saat wukuf nanti.

''Semua, jamaah sekarang beraktivitas di sekitar hotel saja beberapa hari menjelang wukuf ini. Jadi, nanti kondisinya fit,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement