Selasa 30 Sep 2014 12:43 WIB

Motif Beyond Health Bikin Tubuh Calhaj tak Resisten

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Indah Wulandari
Sakroni Usman Abdul Karim (91 tahun) dan istrinya, Istiqomah Ihsan Makruf (84 tahun), sedang dilayani petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah setelah keduanya tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Ahad (28
Foto: Republika/Zaky Alhamzah
Sakroni Usman Abdul Karim (91 tahun) dan istrinya, Istiqomah Ihsan Makruf (84 tahun), sedang dilayani petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah setelah keduanya tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Ahad (28

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH—Tanpa disadari oleh jamaah calon haji, melaporkan kondisi kesehatan sebelum melaksanakan rukun kelima Islam menjadi penentu resistensi tubuhnya menghadapi perubahan di Tanah Suci.

“Banyak yang menjadi penyebab meninggalnya jamaah haji, diantaranya karena penurunan kondisi seseorang dan tidak lapor kepada petugas kesehatan. Motif beyond health juga menyebabkan kondisi jamaah menurun pelan-pelan,” jelas Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia Abidinsyah Siregar pada MCH di Daker Makkah usai melakukan pertemuan dengan Amirul Hajj Indonesia 2014 ini, Senin malam (29/9).

Secara detail, Abidinsyah menjelaskan, penyebab penurunan kondisi tubuh calhaj memang tidak melulu berasal dari faktor fisik. Bisa juga karena mereka terlalu termotivasi untuk melakukan umroh berkali-kali. Sehingga mereka juga melupakan kebutuhan asupan makan. Walhasil, kondisinya menurun pelan-pelan.

Ia berharap, calhaj tidak mengesampingkan hal-hal utama yang menjadi subtansi ibadah haji. Dari data Siskohat Haji sampai Senin (29/9) sudah ada 62 jamaah haji yang meninggal dan mayoritas berusia 60 tahun ke atas.

Karena itu, menjelang puncak haji yang tinggal empat hari lagi diharapkan para jamaah haji terutama lanjut usia untuk istirahat di pemondokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement