Selasa 30 Sep 2014 20:23 WIB

Jabal Rahmah

Jabal Rahmah di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Jabal Rahmah di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi.

Oleh: A Syalaby Ichsan

Jabal Rahmah adalah bukit kecil yang terletak di sebelah timur Padang Arafah. Bagi jamaah haji mengunjungi Jabal Rahmah ibarat pelengkap berhaji.

Sebuah hadis Rasulullah SAW menerangkan, Jabal Rahmah adalah tempat mustajab dan makbul bagi orang yang memanjatkan doa layaknya Padang Arafah.

Di Jabal Rahmah, kebanyakan ja maah haji yang mempunyai anak berdoa agar buah hatinya segera mendapat jodoh. Tak jarang pula mereka yang masih berstatus lajang memanjatkan doa yang sama.

Adapun bagi jamaah haji yang sudah memiliki pasangan hidup biasanya berdoa agar Allah SWT memberikan kelanggengan rumah tangga mereka sampai maut memisahkan. Semua doa merujuk pada peristiwa Adam dan Hawa yang terekam dalam Alquran.

Saat hari biasa, perjalanan ke Jabal Rahmah bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dari Kota Makkah. Untuk sampai ke puncak Jabal Rahmah, pengunjung harus menapaki anak tangga sejumlah 168 buah.

Bila di luar musim haji, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak Jabal Rahmah hanya lima menit. Namun, saat puncak musim haji, waktu yang ditempuh bisa mencapai 15 menit sampai 20 menit. Bagi jamaah haji yang tergolong sepuh, sebaiknya saat mendaki tidak sendirian karena kondisi tangga agak terjal.

Jamaah haji biasanya memanfaatkan waktu ke Jabal Rahmah saat menjalankan puncak haji di Padang Arafah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Biasanya, jamaah ke Jabal Rahmah antara waktu Zuhur sampai Maghrib. Meski termasuk wilayah Padang Arafah, kondisi Jabal Rahmah tidak setandus yang dibayangkan.

Hamparan tanah luas Jabal Rahmah dipenuhi dengan tanaman yang dinamai pohon Soekarno. Nama Soekarno merujuk pada jasa presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Proklamator kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan penyumbang bibit tanaman yang tersebar di Padang Arafah, termasuk Jabal Rahmah. Soekarno memberikan sumbangan ratusan bibit tanaman kepada Pemerintah Ke rajaan Arab Saudi saat berkunjung ke Tanah Suci.

Kendati memiliki sejarah utama bagi kehidupan manusia di muka bumi, pemeliharaan dan perawatan Jabal Rahmah tampak jauh dari serius. Di bukit mustajab itu banyak terdapat grafiti liar berupa coretan-coretan spidol dan cat semprot beraneka warna.

Kebanyakan tulisan ter susun dari huruf-huruf hijaiyah atau bahasa Arab. Tugu monumen Jabal Rahmah yang bercat dasar putih tak lolos dari coretan-coretan liar pengunjung nakal. Di sekitar tugu juga kerap terdapat pedagang kaki lima yang menjajakan barang-barang, seperti tasbih, peci haji, siwak, dan parfum khas tanah Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement