Rabu 01 Oct 2014 07:30 WIB

Jalur Arafah-Muzdalifah-Mina Resmi Ditutup (2-habis)

Sejumlah jamaah haji sedang naik layanan bus shalawat dari shelter di Mahbas Jin menuju ke Masjidil Haram.
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Sejumlah jamaah haji sedang naik layanan bus shalawat dari shelter di Mahbas Jin menuju ke Masjidil Haram.

Oleh: Zaky Al Hamzah

Saat turun dari fly over, terdapat check point untuk memeriksa surat tasrekh atau izin berhaji bagi penumpang yang mengenakan kain ihram di dalam mobil. Bila tak ada surat tasrekh, orang tersebut akan ditahan.

Selain tasrekh, petugas keamanan atau askar akan memeriksa stiker di kendaraan. Bila tak terdapat stiker untuk masuk ke Kota Makkah, maka kendaraan akan ditahan. Mobil-mobil tanpa stiker izin masuk Kota ditahan di pinggir jalan yang berjarak sekitar 500 meter-600 meter dari Jalur Awali tadi.

    

Mobil rombongan MCH Jeddah kemudian meluncur ke jalur Muzdalifah yang berlokasi di belakang RS Kementerian Kesehatan Anak. Di jalur ini, mobil kembali dilarang masuk.

Mobil kemudian diarahkan ke jalur lain menuju Muzdalifah, yang berjarak sekitar dua kilometer dari jalur ke Muzdalifah di belakang RS tadi. Namun, lagi-lagi, petugas keamanan melarang masuk dan meminta untuk berputar balik.

Jalur ke arah Mina yang terletak dekat di Jalan Sidqi atau berdekatan dengan Pemondokan Jamaah Haji KHusus Maktour juga dilarang. Begitu juga dengan pintu masuk ke Terowongan King Fahd yang berseberangan dengan Kantor Misi Haji Indonesia.

Petugas keamanan setempat melarang semua kendaraan masuk ke terowongan tersebut, dan diminta berputar kembali menuju Kota Makkah.

Penutupan jalur ke Mina juga terlihat di pintu masuk Mina dari Jalan Masjidil Haram di daerah Syisyah, Makkah. Tiga mobil jip milik askar atau petugas keamanan membentuk barikade untuk menghalangi jalan.

"Dari jalur-jalur tadi, sebenarnya orang bisa masuk, asalkan memiliki surat izin berhaji," kata Ahmadan. Dia menjelaskan, larangan ke arah Armina tersebut diberlakukan untuk menghindari masuknya kendaraan jamaah haji atau pedagang, karena pelaksanaan Wukuf di Arafah tinggal tiga hari.

Menurut Kepala PPIH Indonesia di Arab Saudi Daker Jeddah, Ahmad Abdullah Yunus, menjelaskan, kendaraan yang diperbolehkan masuk ke area Armina adalah kendaraan perusahaan katering, petugas keamanan dari PPIH atau panitia haji negara lain maupun kendaraan kesehatan. "Serta kendaraan-kendaraan yang memiliki stiker khusus masuk Armina," tutur Ahmad.

Selain larangan masuk di pintu-pintu menuju Armina, sejumlah petugas keamanan juga memeriksa sejumlah orang yang mengenakan kain ihram dan sedang berjalan-jalan di sepanjang pinggir Kota Makkah atau dekat Terowongan Azziziyah (berjarak 1.500 meter menuju Masjidil Haram).

Pantauan pada Senin (29/9) malam, ribuan jamaah haji terpaksa berjalan kaki sepanjang 1.500 meter saat melalui Terowongan Aziziyah. Selepas keluar dari terowongan, jamaah akan menemui deretan toko seng yang menawarkan suvenir, jajanan, makanan khas Indonesia, Turki dan India. Tersedia pula toko penukaran uang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement