REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah masa penantian masa puncak haji 2014 yakni melaksanakan wukuf di Arafah pada Jumat (3/10), sebanyak empat orang jamaah haji dilaporkan meninggal dunia. Dengan begitu, total jamaah haji yang wafat terhitung sejak awal pemberangkatan pada 1 September hingga 1 oktober berjumlah 64 orang.
Berdasarkan data yang diterima ROL dari Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pinmas) pada Rabu pagi (1/10), jamaah-jamaah tersebut yakni Aisyah Perang Igi, jamaah asal Dusun Tengaran RT 07/08, Mura Taliwang, Taliwang, Kab. Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ia dilaporkan wafat di Pemondokan Makkah pada Selasa (30/9). Dalam keberangkatan, ia tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 10 embarkasi Lombok dengan No. Paspor A7770467.
Jamaah kedua ialah Muksin Misbachul Bajoeri yang dilaporkan meninggal di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah pada Senin (29/9). Jamaah berasal dari Petamburan RT 008/009 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Dalam pemberangkatan, ia tergabung dalam Kloter enam Embarkasi Jakarta-Pondok Gede dengan No. Paspor V143054.
Jamaah ketiga ialah Suminta Natim Raswan asal daerah Blok Senin RT 05/04 Cisambeng-Palasah, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Ia masuk dalam Kloter 78 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dengan No. Paspor A8288580. Almarhum meinggal di hari yang sama dengan Muksin namun berbeda tempat, sebab ia meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Makkah.
Jamaah terakhir adalah Mardani Sukri Mastur yang dilaporkan meninggal di RSAS Makkah pada Senun (29/9). Ia beralamat di Jl. A. Yani RT 02, Paliat-Klua, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam pemberangkatan, ia tergabung dalam Kloter satu Embarkasi Banjarmasin dengan No. Paspor A8247576.
Sementara itu, dilaporkan sebanyak seratus delapan puluh dua jamaah sakit dan dirawat di beberapa tempat pengobatan yaitu empat orang dirawat RSAS Madinah, 38 orang dirawat di RSAS Makkah dan 142 orang dirawat BPIH Makkah.