Kamis 02 Oct 2014 09:25 WIB

PPIH Optimalkan Jemarat

Jamaah haji di kawasan Masjidil Haram, Makkah.
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Jamaah haji di kawasan Masjidil Haram, Makkah.

Oleh: Zaky Al Hamzah

MAKKAH – Pelaksanaan wukuf di Padang Arafah sebagai puncak rangkaian ibadah haji pada Jumat 3 Oktober waktu setempat, tinggal sehari. Jutaan jamaah haji akan memadati Padang Arafah pada H-1 atau Kamis pagi ini.

Tim Kesehatan Arafah dari Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) dituntut bertindak cepat saat menangani, merawat dan melayani 115.200 jamaah haji reguler Indonesia.

Kasi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah dr Lucky memaparkan, pihaknya akan mengandalkan respon time (kecepatan respons) serta optimalisasi dari dokter-dokter di TKHI Kloter untuk menangani jamaah haji.

"TKHI Kloter diupayakan menangani kasus jamaah sakit di tenda kloter masing-masing. Jika penanganan jamaah sakit semakin serius, dapat berkonsultasi dengan tim-tim tersebut di atas," saran dokter yang sudah 10 tahun ditugaskan menjadi tenaga medis selama pelaksanaan haji, baik sebagai dokter kloter maupun Tim Kesehatan di PPIH. 

Agar program respon time dan optimalisasi dokter TKHI Kloter dalam penanganan jamaah sakit berlangsung lancar, pihaknya menggunakan mengandalkan Jejaring Medis Arafah Terpadu (Jemarat). Mekanisme Jemarat ini memiliki pedoman kerja.

Pertama, Tim Kesehatan Arafah memberikan imbauan kepada jamaah haji usia lanjut, risiko tinggi (risti) dan memiliki penyakit kronis seperti kencing manis, darah tinggi, asma dan sejenisnya agar melaksanakan kegiatan ibadah di pemondokan (hotel) masing-masing pada H-2 hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) yakni 30 September dan 1 Oktober 2014.

Kemudian, kedua, kepada TKHI Kloter hendaknya melakukan visitasi jamaah minimal dua kali per hari menjelang pelaksanaan Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina). TKHI Kloter juga disarankan agar selalu mengingatkan dan mengontrol jamaah haji yang sakit untuk memimun obat. "Untuk jamaah dengan hemodialise rutin supaya daftar untuk disafariwukufkan," kata Lucky.

Ketiga, dokter-dokter di TKHI Kloter dianjurkan membawa obat-obatan emergency seperti cairan infus, infuse set atau surflow dan sejenisnya untuk jamaah kloter yang sakit atau membutuhkan selama di Armina. "Kemudian, selama di Armina, hendaknya dokter-dokter TKHI Kloter tetap memantau dan visitasi jamaah secara rutin setiap hari," saran Lucky.

Pedoman keempat atau terakhir, papar dia, saat menangani kasus emergensi, dokter TKHI Kloter dapat menghubungi Tim Kesehatan Arafah. Tim Kesehatan Arafah terbagi tiga, yakni Tim Medis 1 atau BPHI dengan pimpinan dr Diany di nomor HP 0557260106, Tim Medis II dipimpn dr Rahmat di nomor HP 0503052157 dan Tim Media III yang dipimpin dr Agus Hidayat dan bisa dihubungi di nomor HP 0557265036.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement