Kamis 02 Oct 2014 15:56 WIB

Awasi Pergerakan Jamaah, Ini Skenario Satgas Arafah

Jamaah haji wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Yoghi Ardhi/ca
Jamaah haji wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi.

Oleh: Zaky Al Hamzah, Makkah, Arab Saudi

 

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --  Mengenai mobilisasi jamaah haji dari pemondokan masing-masing di Makkah ke Arafah, menjadi domain atau tanggung jawab PPIH Daker Makkah. Kepala PPIH Daker Jeddah, Ahmad Abdullah Yunus menjelaskan skenarionya, jamaah diberangkatkan dari masing-masing pemondokan sesuai jadwal.

Ada yang diberangkatkan pukul 08.00 WAS, pukul 10.00 WAS, pukul 12.00 WAS, pukul 14.00 atau 15.00 WAS hingga sampai pukul 24.00 WAS. Posisi petugas dari Satgas Arafah hanya memonitor dalam proses mobilisasi jamaah tersebut.

 

Pedoman pengawasan mobilisasi jamaah dari pemondokan ke Arafah menggunakan dua jalur. Jalur bravo dan jalur entry data. Jalur bravo adalah pelaporan petugas yang memonitor pergerakan jamaah dari pemondokan ke Arafah. Sedangkan jalur entry data dilakukan dengan mekanisme pelaporan rutin ketua kloter kepada Tim Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang berkantor di Kantor Misi Haji Indonesia, Makkah.

"Yang lebih akurat itu jalur bravo," ujar Ketua Satgas Arafah ini.

Sedangkan, lokasi ke-52 tenda maktab tersebut di Padang Arafah, kata Ahmad Abdullah, tidak mengalami perubahan seperti tahun lalu. "Masih di lokasi yang menjadi tanggung jawab Muassassah Asia Tenggara," katanya.

Di sisi kanan area tenda-tenda maktab yang didiami jamaah haji Indonesia terdapat area tenda maktab milik 22 ribu jamaah haji asal Malaysia, jamaah haji Thailand, Filipina, Brunei Darussalam maupun tenda maktab yang ditempati 650 orang jamaah haji Singapura.

Sedangkan, di seberang tenda maktab jamaah haji reguler Indonesia terdapat tenda maktab jamaah haji khusus Indonesia. Jumlah jamaah haji khusus ini sekitar 13.600 orang. Jamaah haji yang datang dari seluruh pelosok dunia ke Makkah Al-Mukaramah, Arab Saudi, diperkirakan mencapai tiga juta orang.

Selain tugas utama di atas, petugas Satgas Arafah bertanggung jawab melayani tenda-tenda Misi Haji Indonesia. Tenda ini terdapat Amirul Haji, Naib dan anggota Amirul Haji, Tamu delegasi, tim pengendali, serta penanggung jawab pelaksanaan haji Indonesia di Arab Saudi. "Ada pos Mis Haji, pelayanan umum, informasi dan pendataan, administrasi dan pelaporan petugas kloter," jelasnya.

Pelaporan pergerakan jamaah dilakukan melalui jalur bravo yang selalu update kepada Tim Siskohat. Begitu juga dengan Ketua kloter dan ketua pembimbing jamaah haji setiap saat melaporkan pergerakan jamaah haji di tiap-tiap kloter.

Selama di Wukuf, jamaah maupun petugas dianjurkan untuk memperbanyak berdoa, dzikir, tasbih sambil menunggu waktu Wukuf (pada siang hari), Shalat Dzuhur dan Ashar dijama' qasar (Dzuhur dua rakaat, Ashar dua rakaat), dilaksanakan pada waktu Dzuhur. Tepat ketika matahari tengah hari bergeser (melewati jam 12 siang) ke ufuk terbenam, dan tibalah waktu Wukuf. Melaksanakan Wukuf dengan berdoa, dzikir, talbiyah, istighfar terus menerus dan berhenti saat Maghrib.

Bila pelaksanaan Wukuf di Arafah selesai, kata dia, jamaah haji mulai diarahkan ke Muzdalifah. Setelah laporan jamaah berada d Muzdalifah, semua petugas Satgas Arafah akan melakukan sweeping. Salah satu sweeping dilakukan di area Jabal Rahmah. "Semua petugas melakukan sweeping, tapi tetap ada koordinator sweeping-nya.

Ahmad Abdullah berharap, tahapan sweeping bisa selesai sebelum pukul 02.00 WAS dini hari, Sabtu (4/10). "Mudah-mudahan jam dua, jamaah haji sudah habis, agar petugas segera ke Muzdalifah," paparnya. Setelah berpindah ke Muzdalifah, maka tugas Satgas Arafah dinyatakan tuntas. Petugas kemudian mengambil kerikil-kerikil kecil untuk persiapan lempar jumrah.

Ketika petugas tiba di Mina, pelaksanaan ibadah berikutnya adalah melontar jumrah aqabah sebanyak tujuh kali. Setelah itu, kata Ahmad Abdullah, petugas Satgas Arafah diberikan pilihan apakah melakukan Thawaf Ifadah, Sai dan Tahallul Qubra atau mabit di Mina untuk persiapan melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah masing-masing tujuh kali.

"Setelah itu, tugas Satgas Arafah sudah selesai. Maka itu, kam mohon dukungan dari seluruh warga Indonesia, agar jamaah bisa melaksanakkan Wukuf di Arafah dengan sebaik-baiknya, mengingat haji itu di arafah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement