REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah dan Neni Ridareni
ARAFAH -- Pelaksanaan ibadah puncak haji atau Wukuf di Arafah segera dilaksanakan. Puluhan jamaah haji sudah tiba di Arafah. Namun, sejumlah jamaah mengeluhkan kondisi tenda maktab di Arafah yang dinilai kurang manusiawi.
Tim Media Center Haji (MCH) Indonesia berkesempatan mengunjungi sejumlah tenda jamaah haji di Arafah, Kamis (2/10) sore waktu Arab Saudi (WAS).
Dalam kunjungan tersebut, tenda-tenda jamaah haji Indonesia beralaskan ambal atau tikar kain tipis. Bahan tenda sendiri seperti terpal putih berwarna putih.
Luas satu tenda kira-kira berukuran 10 x 5 meter, diisi lebih dari 50 orang. Ada pintu besar di ujungnya. Tenda ini berdiri di atas pasir cokelat.
Kepada Tim MCH, salah satu jamaah mengeluhkan kondisi tersebut. "Sepertinya tendanya sudah tua ini, Mas. Menurut saya sudah waktunya diganti alas-alasnya juga. Untung kita dapat pengarahan di KBIH sehingga kita bawa tikar," kata Sofi, jamaah haji asal Gresik, Jawa Timur kepada petugas haji dari MCH di tenda di Maktab 18.
Tim MCH melihat kondisi alas tenda sangat kotor. Tikar yang dibawa para jamaah membuat tenda lebih rapih dan bisa digunakan untuk tidur para jamaah.
Setelah tikar yang dibawa jamaah digelar di atas ambal tersebut, beberapa jamaah haji langsung tertidur pulas di tenda sederhana tersebut.
Sedangkan dalam kunjungan ke tenda jamaah yang lain, sejumlah jamaah sedang berdzikir, membaca alquran, serta sebagian jamaah sedang mengobrol.