Ahad 05 Oct 2014 04:17 WIB

Menag Sidak Maktab Pantau Persediaan Air Minum Jamaah

Rep: zaky al hamzah/ Red: Taufik Rachman
  Jamaah haji yang tengah melaksanakan ibadah wukuf, menunaikan shalat Jumat di sekitar kawasan Masjid Namirah, Arafah, Jumat ( 3/10).   (Reuters/Muhammad Hamed)
Jamaah haji yang tengah melaksanakan ibadah wukuf, menunaikan shalat Jumat di sekitar kawasan Masjid Namirah, Arafah, Jumat ( 3/10). (Reuters/Muhammad Hamed)

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Untuk memastikan kebutuhan air minum tercukupi di tiap-tiap tenda maktab, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin melakukan kunjungan ke sejumlah maktab. Kunjungan dilakukan di Maktab 57 dari Embarkasi Jakarta, dan Maktab 59 dari Embarkasi Surabaya. 

Di kedua maktab ini, Menag mengecek dapur makanan yang didirikan di tiap-tiap pintu masuk tenda maktab. Artinya, di setiap tenda maktab tersedia dapur umum. Penanggung jawab katering Satgas Mina, Firmansyah, menyatakan distribusi makanan sudah tepat waktu dengan menu khas makanan Indonesia. Dapur pun rutin dibersihkan setelah selesai memasak agar makanan dan dapur selalu higienis. 

Menag pun berbincang dengan seorang jamaah haji asal Padang, Imam Muslim. Imam mengakui bila menu makanan sudah mencukupi dan rasanya enak. Pernyataan serupa disampaikan belasan jamaah haji asal Bandung, Jawa Barat. "Sudah cocok makanannya, pak menteri," kata salah satu jamaah di rombongan ini.

Pantauan Republika, kebutuhan air minum tersedia di setiap sudut dekat tenda maktab jamaah haji. Bentuknya berupa enam depot air minum dengan tombol yang bisa ditekan. Menag juga mendengarkan keluhan sejumlah jamaah haji. Keluhana terbanyak yang disampaikan adalah soal kebutuhan air mandi bagi jamaah haji perempuan. 

Seperti dikeluhkan Eni Suniyah, ketua yayasan muslimat di Jakarta. "Kebutuhan air buat ibu-ibu sangat kurang, padahal, jumlah jamaah haji perempuan terus meningkat tiap tahun," kata Eni, kepada Menag. 

Eni berharap Menag dan jajaran petugas PPIH segera menyediakan tambahan toilet dan kamar mandi untuk perempuan. "Kami minta kamar mandi untuk perempuan ditambah, kalau perlu ya yang jatah untuk kamar mandi pria dialihkan untuk kami," katanya. 

Menag pun menimpali dengan mengatakan akan menugaskan Ketua Satgas Mina Nasrullah Djasam untuk memperhatikan usulan jamaah haji perempuan. Dengan berseloroh, Menag menyarankan agar jamaah haji perempuan mandi pada waktu lebih awal, atau sebelum Shalat Shubuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement