Selasa 07 Oct 2014 19:24 WIB

447 Jamaah Haji Jawa Barat Tetap Prima

Jamaah haji Indonesia di Kota Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah haji Indonesia di Kota Makkah, Arab Saudi.

Oleh: Zaky Al Hamzah

MAKKAH – Ratusan ribu jamaah haji Indonesia sudah menyelesaikan prosesi melontar tiga jumrah, yakni Ula, Wustha dan Aqabah, karena memilih nafar awal, pada Senin (6/10) sore waktu Arab Saudi (WAS).

Mereka telah menyelesaikan tahap demi tahap pelaksanaan ibadah haji. Setelah wukuf di Arafah, thawaf Ifadah, lontar jumrah Aqabah, kemudian mabit (bermalam) di Mina dan dilanjutkan lontar tiga jumrah.

 

Kondisi tersebut dipastikan membuat kondisi tubuh menjadi kecapekan atau drop. Kepala Bidang Kesehatan Haji Indonesia (BPHI), dr Fidiansjah sempat memprediksi, biasanya jamaah haji yang meninggal dunia terus bertambah atau meningkat pascapelaksanaan wukuf, lontar jumrah Aqabah, thawaf Ifadah dan mabit di Mina selama dua atau tiga hari.

"Jumlah jamaah yang wafat pascawukuf bisa dua kali lipat dari hari normal, bisa 10-20 jamaah sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Tapi, kita berupaya keras tahun ini, jumlah (jamaah yang wafat pascawukuf) itu bisa ditekan," katanya.

Namun, hingga Selasa (7/10) pukul 12.00 WAS, sesuai data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jamaah haji yang wafat mencapai 115 orang. Jamaah haji terakhir yang wafat adalah Sa'roni Usman Abdul Karim, yang meninggal di BPHI Posko Mina.

Di antara jamaah haji yang kelelahan, sakit atau mengalami kondisi yang drop, ada banyak jamah yang kondisinya masih fit. Bahkan, satu kelompok penerbangan (kloter). Salah satunya dalah Kloter Jakarta Bekasi (JKS) 70.

"Alhamdulillah, semua jamaah haji kloter ini masih sehat meski menyelesaikan tahapan haji dengan suhu udara yang panas dan membutuhkan fisik prima," ujar Ketua Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Kloter JKS 70, Achmad Rosyid, kepada Media Center Haji (MCH) di Kantor Misi Haji Indonesia, Selasa (7/10) siang WAS.

Jamaah haji di kloter ini berjumlah 448 orang. Mayoritas berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). Dari 448 jamaah, hanya satu jamaah wafat saat berada di pemondokan/hotel di Kota Makkah, yakni atas nama Agus Krisman akibat sakit jantung. "Dia sudah sakit jantung sejak di Indonesia dan mengenakan ring di jantungnya. Jamaah wafat saat sedang mandi atau sebelum Wukuf," ujar Rosyid.

Sementara, sebanyak 447 jamaah haji yang lain sanggup menjalankan tahapan demi tahapan pelaksanaan ibadah haji tersebut. Menurut Rosyid, salah satu tips yang dia terapkan kepada jamaah adalah beristirahat yang cukup.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement