Rabu 08 Oct 2014 01:21 WIB

Mabit, Dua Jam dan 78 Jamaah Tersesat (2)

Jamaah haji melakukan mabit di Mina, Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Jamaah haji melakukan mabit di Mina, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

Semula, saya berharap ada jalan tembus antara jalur yang mengarah ke jamarat lantai satu dengan lantai tiga. Kami sempat berjalan sekitar 150 meter, dan sesekali mencari jalan pintas ke jalur jamarat lantai tiga. Namun, hasilnya nihil.

"Maaf, ya ibu-bapak, ternyata tak ada jakur tembus. Ibu-ibu yang tua dan kelelahan, harap tunggu disini saja, saya antar Pak Mawardi menuju jalur alternatifnya," kata saya kepada mereka.

Mereka akhirnya beristirahat dan sempat saya tinggalkan dua botol minum, karena tak semua jamaah memegang botol minuman. Dari titik rombongan ini, arah menuju jalur alternatif ke Terowongan Muasim melewati dua pertigaan.

Saya kemudian didampingi Mawardi dan Kamaluddin, jamaah haji satu rombongan Aceh ini. Setelah melewati pertigaan pertama, kami ditemui 48 jamaah haji asal Soreang, Jawa Barat.

Jajang, salah satu jamaah haji rombongan ini, mengaku sudah berulang kali mencari jalur menuju pintu Terowongan Muasim, namun tak menemukan. Lucunya, rombongan dalam jumlah besar yang tersesat ini didampingi ketua KBIH yang pernah berhaji.

Namun, ketua KBIH tersebut tak mengenal titik-titik jalur kepulangan jamaah haji bila sudah berada di lantai bawah Jamarat.

Saya akhirnya mengantarkan dua jamaah asal Aceh dan puluhan jamaah asal Soreang ke pintu terowongan. Dari titik pertigaan pertama tadi, kami berjalan menuju arah kanan yang tekstur jalan menanjak.

Sekitar 50 meter kami bertemu pertigaan, dan kami ambil jalur ke kanan yang jalurnya juga menanjak. Sekitar 100 meter berjalan, jalan tanjakan terlihat berair. Saya minta jamaah agar berhati-hati.

Setelah sekitar 100 meter berjalan, kami mengarah ke kiri dan kemudian bertemu tangga. Tangga ini mengarah ke depan pintu terowongan Muasim.

Sebelum naik tangga, ketua KBIH tadi nyaris mengarahkan jamaah ke jalur Jamarat lantai tiga, namun saya cegah, karena saya sama membuat jamaah semakin kelelahan, karena jalur dari Jamarat ke pintu Terowongan Muasim harus berputar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement