REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Kesehatan akan mengaktifkan pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di bandara-bandara kedatangan haji (debarkasi) sebagai antisipasi dari wabah Ebola maupun MERS CoV bagi para jamaah yang baru datang dari Arab Saudi.
"Di bandara dihidupkan lagi thermal scanner, selain itu petugas di debarkasi juga akan melakukan pemantauan terhadap jamaah hingga dua minggu," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Rabu (8/10).
Pemantauan akan dilakukan petugas kesehatan hingga dua minggu untuk memastikan jamaah yang datang dari Arab Saudi tidak terjangkit penyakit berbahaya dan jika ditemukan ada jamaah terjangkit agar dapat dilakukan penanganan secepatnya.
Hingga tanggal 6 Oktober, Ghufron menyatakan, tidak ada laporan mengenai jamaah asal Indonesia yang terjangkit Ebola maupun MERS CoV namun sebagai langkah persiapan, Kemkes telah melakukan simulasi dengan Dinas Kesehatan di lima provinsi.
"Kita juga sampaikan kepada jamaah yang pulang agar aktif untuk menjaga kesehatan dan melaporkan kepada petugas kesehatan jika mengalami gangguan kesehatan," ujar Wamenkes. Ghufron juga menyatakan pemerintah dapat menanggung biaya pengobatan bagi jamaah haji yang menderita penyakit terkait haji di 39 rumah sakit rujukan haji di seluruh Indonesia.
"Jika dalam dua minggu setelah kedatangan dirujuk ke 39 rumah sakit rujukan haji, biaya ditanggung Kementerian Kesehatan. Tapi harus yang dirujuk oleh petugas kesehatan dari Kemkes, bukan memeriksakan diri," kata Ghufron.