Rabu 08 Oct 2014 13:50 WIB

Kepulangan Jamaah Haji Gunakan Bus Upgrade (1)

Jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi melaporkan sebanyak 11 kelompok penerbangan (kloter) akan pulang perdana dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah ke Indonesia.

Mereka akan dilepas Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Selama perjalanan dari pemondokan/hotel di KOta Makkah hingga Bandara Jeddah, ribuan jamaah 11 kloter ini akan diangkut bus-bus upgrade atau peningkatan kualitas.

Kepala Bidang Pelayanan Pemulangan (Yanpul) dan Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi, Subhan Cholid, mengatakan sebanyak enam syarikah atau perusahaan bus (PO) siap mengantarkan ribuan jamaah ini.

Keenam perusahan bus tersebut yakni yaitu Rawahel, Qowafil, Saptco, Arabian/Madinah, Rabithah Makkah, dan Dallah. "Keenam perusahaan bus ini sudah siap," ujar Subhan Cholid, kepada Republika, di Kantor Misi Haji Indonesia, Makkah, Selasa (7/10) malam WAS.

Subhan menambahkan, selain mengantarkan jamaah haji dari pemondokan/hotel ke Bandara Jeddah, keenam perusahaan bus ini juga akan mengantarkan ratusan ribu jamaah haji gelombang kedua dari pemondokan/hotel di Makkah ke Kota Madinah mulai 13 Oktober 2014.

Jamaah haji gelombang kedua ini akan menjalankan Shalat Arbain (40 waktu berurutan) di Masjid Nabawi, Madinah. Mengenai ketersediaan jumlah bus, Subhan menjelaskan, pihaknya mengontrak berdasarkan kecukupan jumlah jamaah haji. Rata-rata bus upgrade ini berkapasitas 45-50 orang per bus. 

Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Naqoba di Arab Saudi untuk delapan rute pemberangkatan. Dari delapan rute itu, mutu bus di empat rute sudah mengalami upgrade, yakni dari bus jurusan Makkah ke Jeddah, Makkah ke Madinah, Madinah ke Makkah, dan Madinah ke Jeddah.

Bus upgrade memiliki ruang bagasi lapang dan berada di dalam atau di bawah kursi penumpang, ber-AC, jarak antarkursi longgar atau tidak berdempetan sehingga jamaah haji bisa istirahat di dalam bus, serta tingkat kebisingannya rendah serta tersedia toilet.

Sedangkan, kualitas bus jurusan dari Jeddah ke Madinah, Jeddah ke Makkah, Bandara Madinah ke pemondokan di Madinah dan Pemondokan di Madinah ke Bandara Madinah, masih belum bagus alias tanpa toilet, bagasi di atap bus dan posisi duduk berdempetan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement