REPUBLIKA.CO.ID, BATAM – Seorang haji asal Kota Tanjungpinang yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) Pertama Debarkasi Batam, Yulizar Binti Abdul Tholib, menderita stroke dan terpaksa langsung dilarikan ke Rumah Sakit Otorita Batam, setibanya di Tanah Air, Jumat (19/10).
Petugas dokter Kloter Pertama, Dyni Ayu Lestari, mengatakan, Yulizar terpaksa mendapatkan perawatan intensif karena menderita AF + Ischemic Stroke + Septic Shock + Kardiomyopathy. "Karena kondisinya harus dimonitor terus," kata dia.
Kondisi kesehatan Yulizar mulau turun saat menunaikan ibadah di Mina, Makkah. Oleh petugas kloter, Yulizar dirujuk ke salah satu Rumah Sakit di Tanah Suci. "Dia baru saja kami jemput dari rumah sakit sebelum masuk bus pulang ke Tanah Air," kata Dyni.
Yulizar akan dirawat di RSOB hingga kesehatannya memungkinkan untuk dibawa ke Kota Tanjungpinang, Kepri. Selain Yulizar, kondisi jamaah Kloter Pertama Debarkasi Batam lainnya relatif baik. Hanya menderita batuk dan kelelahan.
Sementara itu, 445 orang jamaah haji Kelompok Pertama Debarkasi Batam Kepulauan Riau ditambah dua orang haji pindahan dari Kloter 10, tiba di Tanah Air langsung disambut Gubernur Kepri Muhammad Sani setibanya di Asrama Haji Batam.
"Alhamdulillah, jumlah yang pergi sama dengan yang pulang, tidak kurang satu apa pun," kata Gubernur.
Gubernur mengajak seluruh jamaah untuk menjaga silaturahim dan kebersamaan agar menjadi haji mabrur. "Ada tiga hal dalam konteks menjaga hubungan baik sesama manusia, di antaranya, bermanfaat untuk orang lain dan berusaha menyenangkan orang lain," kata Sani.
Jika tiga kunci itu dijalankan, selain menjaga hubungan dengan Allah, maka diharapkan para haji dapat menjadi haji mabrur.
Jamaah haji Kloter Pertama dari Kota Batam diizinkan langsung meninggalkan Asrama Haji.
Sedangkan jamaah haji dari Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan dijadwalkan menginap semalam, dan pulang ke daerah masing-masing pada Sabtu (11/10), menggunakan kapal cepat MV Baruna.