REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
JEDDAH -- Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat pasca pelaksanaan ibadah haji atau disebut pascaArmina (Arafah, Muzdalifah, Mina) terus bertambah.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Sabtu (11/10) Pukul 14.00 Waktu arab saudi (WAS), jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat mencapai 165 orang, rinciannya sebanyak 155 orang jamaah haji reguler dan sisanya atau 10 orang adalah jamaah haji khusus.
Terhitung saat sebelum Wukuf di Arafah, Jumat (3/10), jumlah jamaah yang wafat mencapai 87 orang. Namun, data Siskohat terkini atau per Sabtu (11/10) pukul 17.15 WAS, menjadi 165 orang artinya ada penambahan jamaah yang wafat sebanyak 78 orang.
Dari 165 jamaah haji tersebut, jumlah jamaah terbanyak yang wafat berasal dari Embarkasi Solo yakni 32 orang, diikuti jamaah dari Embarkasi JKS (Bekasi) sebanyak 27 orang, dan Surabaya (26 orang).
Selanjutnya disusul jamaah berasal dari Embarkasi JKG (Jakarta-Pondok Gede) sebanyak 14 orang, Medan sebanyak 11 orang, Batam sebanyak 10 orang.
Kemudian Makassar tercatat 8 orang, Padang sebanyak 7 orang, Palembang 6 orang, Lombok sebanyak 4 orang, Balikpapan 3 orang, Banda Aceh 3 orang dan Banjarmasih sebanyak 2 orang.
Sementara, jamaah haji khusus yang wafat tercatat 10 orang. Jamaah-jamaah haji khusus diberangkatkan perusahaan-perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).