Oleh: Neni Ridarineni
Pulang haji tanpa membawa kurma? Rasanya tentunya kurang afdal. Tak heran, buah berasa legit ini senantiasa masuk dalam daftar oleh-oleh yang akan dibawa pulang para jamaah haji.
Beberapa hari lalu, ketika penulis mengunjungi kebun dan pusat penjualan kurma di Quba, Madinah, tampak sejumlah jamaah haji Indonesia berbelanja kurma.
''Kemarin, ada rombongan jamaah haji asal Indonesia membeli kurma ajwa, setiap orang sampai 25 kilogram,'' kata Nana, salah seorang karyawan di pusat penjualan kurma Quba.
Di antara beragam jenis kurma yang dijual di Madinah, salah satunya yang paling diminati dan paling mahal adalah kurma ajwa. Kurma jenis ini disebut juga kurma nabi atau kurma rasul. Di Quba, harga kurma ajwa saat ini berada pada kisaran 80 riyal per kilogram.
''Saya sudah dua kali ke Madinah. Pertama kali waktu umrah dan kalau ke Madinah saya selalu membeli kurma ajwa,'' kata Dedeh, jamaah haji asal Jakarta.
Ia yakin, kurma jenis ini memiliki khasiat tersendiri. Kurma ajwa disebut kurma rasul karena memang Rasulullah sering mengonsumsinya. ''Kurma ini diyakini dapat sebagai obat, menangkal racun dan hal-hal yang kurang baik,'' kata Dedeh.
Dalam buku Sejarah Madinah karya Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani disebutkan, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda terkait kurma ajwa ini. ''Barang siapa di waktu pagi makan tujuh butir kurma dari kedua labah (batas sebelah timur dan barat), dia tidak akan kena racun hingga waktu sore.'' (HR Muslim).
Sementara, hadis Bukhari menyebutkan, "Barang siapa di waktu pagi makan tujuh butir kurma ajwa, pada hari itu dia tidak akan kena racun maupun sihir."
Barangkali, karena sabda Rasulullah itu kurma ajwa banyak diburu orang dan harganya paling mahal di antara jenis kurma lainnya. Seperti apa sosok kurma Rasul ini? Bentunya hampir sama dengan kurma lainnya.
Hanya saja, warna kurma ini agak kehitaman dan memiliki banyak guratan di permukaan buahnya. Rasanya manis dengan daging buah yang tebal. Tak heran, jika harganya paling mahal dibanding kurma lainnya.