Selasa 14 Oct 2014 14:54 WIB

Kalteng Minta Kepulangan Jamaah Haji Dipercepat

Jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Jamaah haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Pemerintah Kalimantan Tengah akan meminta Kementerian Agama mempercepat kepulangan jamaah haji provinsinya agar tidak terganggu kepekatan kabut asap kebakaran hutan dan lahan.

“Jamaah Kloter 4 dijadwalkan tiba pada 31 Oktober pukul 08.30 WIB sehingga kabut asap diperkirakan masih sangat pekat,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kalteng Muhammad Hatta, Selasa (14/10).

"Pesawat terbang tidak akan bisa mendarat kalau jarak pandang terlalu pendek akibat kabut asap. Kasihan jamaah bila harus menunggu terlalu lama akibat tidak bisa mendarat di Bandara Tjilik Riwut," tambah dia.

Pemprov Kalteng pun akan menyampaikan usulan tersebut ke Kementerian Agama agar 325 orang jamah haji asal Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara dan Gunung Mas dapat terlayani secara optimal.

Hatta mengharapkan usulan tersebut dapat dipertimbangkan Kemenag, agar Panitia dan Pemprov Kalteng tidak kesulitan memulangkan jamaah akibat pesawat belum dapat mendarat di Tjilik Riwut dan kemungkinan di Bandara Banjarmasin Kalimantan Selatan.

"Usulannya ya agar jadwal pemulangan kloter tersebut dimajukan beberapa jam agar bisa mendarat di Palangka Raya pada malam atau dini hari," kata Hatta.

Kepala Dishubkominfo Kalteng mengatakan, apabila usulan tersebut tidak diterima maka alternatifnya akan diajukan pihaknya pada rapat Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kalteng tahun 2014 yang menurut rencana dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2014.

Kemungkin langkah lain adalah menciptakan kondisi senyaman mungkin bagi jamaah haji Kalteng yang diperkirakan akan mengalami keterlambatan pendaratan pesawat akibat kabut asap saat menunggu di tempat transit, terutama dari segi konsumsi.

"Alternatif terburuk pemulangan melalui jalan darat apabila Bandara Tjilik Riwut dinyatakan tutup akibat kabut asap. Tapi perjalanan darat membutuhkan anggaran yang besar dan prosedur yang rumit. Kami akan cari alternatif," kata Hatta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement