Kamis 16 Oct 2014 16:12 WIB

Tujuh Haji Banten Wafat di Tanah Suci

Jenazah (ilustrasi).
Foto: Immortal.org/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Debarkasi Jakarta-Bekasi, Jawa Barat mencatat sebanyak tujuh haji asal Provinsi Banten wafat di Tanah Suci.

"Jumlah itu belum termasuk satu orang yang wafat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci," kata Wakil Sekretaris II PPIH Jakarta-Bekasi Handiman Romdony, Kamis (16/10).

Menurut dia, mayoritas haji yang wafat di Tanah Suci adalah jamaah haji pria yang jumlahnya mencapai enam orang dan satu perempuan.

Anggota jamaah haji yang wafat di Tanah Suci di antaranya, Suharto Suhardjo (60), warga Kota Tangerang, Muhadi Abdul Hamid (53), warga Kabupaten Tangerang, dan Suparma Sulaiman Kasim (67) warga Kabupaten Pandeglang.

Selain itu, Praptono Sidik Nawawi (51), warga Kabupaten Tangerang, Siti Lias Ajam (90), warga Kota Serang, Miri Sutan Sati (79), warga Kota Cilegon, dan Junah Jamar (62), warga Kabupaten Lebak.

"Anggota jamaah yang meninggal di RSUD Kota Bekasi bernama Hadi Suyono (56), warga Kota Tangerang Selatan," kata Handiman.

Menurutnya, para jamaah yang wafat di Tanah Suci ada yang berlokasi di Daker Makkah, BPIH Madinah, dan BPIH Mina. "Terkait penyakitnya, kami belum dapat hasil visum dari Dinas Kesehatan Jabar," katanya.

Ia mengatakan, jamaah yang wafat di Tanah Suci jasadnya akan dimakamkan di Arab Saudi sesuai dengan kesepakatan dengan pihak keluarga. "Kami sudah sepakat bahwa jasad tidak bisa dipulangkan ke Indonesia."

Kesepakatan itu telah terjalin dengan pihak keluarga yang ditinggalkan almarhum saat sosialisasi pemberangkatan para calon jamaah haji berlangsung.

Terdapat dua pemakaman umum di Arab Saudi yang menampung jasad para haji tersebut, di antaranya di Baqi Madinah, dan Ma'la Makkah. "Kami siapkan asuransi bagi haji yang meninggal dunia rata-rata sebesar Rp 100 juta – Rp 150 juta per orang yang akan diserahkan ke perwakilan keluarga," kata Handiman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement