REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK – Jamaah haji asal Kalimantan Barat akan disambut sejumlah pejabat pemerintah provinsi di debarkasi Batam, Provinsi Kepulauan Riau, saat pulang dari Tanah Suci.
"Ini sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Kalbar atas ibadah yang telah dilakukan," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPID) Provinsi Kalbar, Kusnadi, Jumat (17/10).
Berdasarkan data Kementerian Agama, kuota haji untuk Provinsi Kalbar setelah dipotong 20 persen berjumlah 1.872 orang termasuk penyelenggara haji daerah yang mendampingi rombongan.
Pada saat pelunasan tahap pertama, tercatat ada 1.864 calon haji yang melunasi. Lalu, empat calon haji mutasi keluar, dan 18 orang lainnya menunda atau membatalkan pelunasan. Kemudian pada tambahan tahap ketiga, ada tambahan tujuh orang yang melunasi pembayaran.
Tahap ini adalah para lansia dan gabungan mahram. Lalu, ada tambahan tahap empat yang pertama yakni penggantian jamaah batal atau tunda lunas sebanyak empat orang. Tambahan tahap empat yang kedua, berupa pemenuhan kuota sebanyak tujuh orang.
Secara keseluruhan, 1.860 calon haji yang berangkat dari Kalbar. Kemudian, ada tambahan 22 orang yang tergabung dalam kloter 18. Jamaah haji Kalbar tergabung dalam lima kelompok terbang yakni 11 hingga 15. Kloter 11 berangkat dari Pontianak tanggal 10 September, dan ke Tanah Suci sehari sesudahnya.
Sedangkan untuk kepulangan, diperkirakan tiba di Batam pada Senin (20/10) dan kembali ke Pontianak sehari sesudahnya. "Begitu terus sampai semua kloter yang mengangkut jamaah haji Kalbar tiba di Pontianak," kata Kusnadi.
Tercatat ada tiga jamaah yang meninggal di Tanah Suci, yakni Syehan Serman bin Colet, 68, dari Kloter 14 asal Kabupaten Sekadau. Lalu, Majilah binti Muhammad Birin, 78, dari Kloter 12 asal Kabupaten Ketapang, dan Maryani binti Abdulgani, asal Kabupaten Ketapang di Kloter 12.