REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Sudah 50 persen dari seluruh jamaah Indonesia yang meninggalkan Makkah, baik sudah dipulangkan ke Tanah Air maupun yang diberangkatkan ke Madinah.
Menurut laporan Pusat Komunikasi Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Jumat malam, sudah 77.791 jamaah haji Indonesia yang keluar dari Makkah dari 154.467 jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci, artinya sudah mencapai 50,26 persen.
Pada Jumat hingga pukul 20.00 WIB, sebanyak 30 kloter meninggalkan Makkah yang terdiri dari 14 kloter menuju Jeddah untuk selanjutnya diberangkatkan ke Tanah Air, dan 16 kloter menuju Madinah untuk tinggal selama sembilan hari dan selanjutnya menuju Indonesia.
Jumlah jamaah yang keluar dari Makkah hari ini adalah sebanyak 12.597 orang sementara sebelumnya sebanyak 65.194 orang.
Jamaah haji Indonesia adalah yang terbesar. Hal ini membuat suasana di Masjidil Haram walaupun masih ramai namun tidak terlalu padat dibanding sebelum melaksanakan wukuf di Arafah.
Sebelum meninggalkan Makkah, jamaah melakukan tawaf (mengeliling Kabah selama tujuh kali) wada, atau tawaf perpisah. "Besok saya akan pulang, sekarang akan tawaf wada," kata seorang jamaah di Masjidil Haram, Jumat.
Keberangkatan jamaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama berangkat mulai 1 hingga 14 September. Mereka ditempatkan di Madinah dahulu, dan selanjutnya pada 23 September seluruhnya berada di Makkah. Jamaah gelombang pertama kembali ke Tanah Air mulai 9 Oktober.
Sementara jamaah gelombang kedua diberangkatkan pada 15 September hingga 28 September. Mereka langsung ditempatkan di Makkah. Jamaah gelombang kedua ini diberangkatkan ke Madinah mulai 14 Oktober secara bergelombang.
Sehingga mulai 28 September seluruh jamaah haji Indonesia berada di Makkah (baik yang datang dari Madinah maupun dari Indonesia langsung).
Pelaksanaan ibadah haji sendiri (mulai dari wukuf di Padang Arafah hingga melempar jumrah di Mina berlangsung 3 - 7 Oktober 2014.