Rabu 22 Oct 2014 19:10 WIB

Sebelum Pulang, Jamaah haji Indonesia Laksanakan Shalat Arbain

Jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Jamaah haji Indonesia.

Oleh: Zaky Al Hamzah, Makkah, Arab Saudi

 

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kepala PPIH Daker Madinah, Nasrullah Djasam, mengatakan jamaah haji gelombang dua secara kontinyu diberangkatkan dari Makkah ke Madinah. Jamaah haji akan berada di Madinah selama sembilan hari untuk menjalankan Shalat Arbain (shalat wajib 40 waktu tanpa putus). "Terakhir kedatangan dari Makkah ke Madinah tanggal 27 Oktober setelah itu kita fokus pemulangan sampai 5 November," kata Nasrullah.

Nasrullah memastikan penempatan 17 ribu jamaah haji gelombang pertama di pemondokan/hotel di luar Markaziah tak terulang pada jamaah haji gelombang dua. Semua jamaah haji gelombang dua sejauh ini ditempatkan di hotel dekat Masjid Nabawi. "Sampai hari ini sudah 116 kloter semuanya di Markaziyah," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 17 ribu jamaah haji Indonesia gelombang pertama ditempatkan di pemondokan/hotel di luar Markaziah oleh sembilan Majmuah yang wanprestasi. sembilan dari 10 Majmuah wanprestasi tersebut terhadap kontrak penempatan jamaah haji di pemondokan/hotel di area Markaziah.

Kesembilan Majmuah ini adalah Ilyas, Makarim, Sattah, Mubarok, Andalus, Sais Makki, Manazil Mukhtaro, Manazili, dan Mawaddah. Sedangkan Majmuah yang menepati janji adalah Zuhdi. Kemenag RI akhirnya memberikan kompensasi 300 riyal dari hasil denda yang diambil dari para Majmuah wanprestasi kepada 17 ribu jamaah haji tersebut.

Sedangkan, data PPIH Daker Madinah per Rabu (22/10) kemarin, masih tersisa beberapa kloter jamaah haji yang akan ditempatkan di Madinah. Jamaah haji yang ditempatkan di Madinah adalah jamaah haji gelombang dua yang menjalani Shalat Arbain setelah puncak haji. "Masa-masa puncak sebenarnya hari ini akan berkumpul 121 kloter. Tapi sudah banyak tempat (hotel) yang kosong, jadi teorinya dari sekarang sampai tanggal 27 tidak ada masalah," ujar Nasrullah.

Dengan demikian, bisa dipastikan, seluruh jamaah haji gelombang kedua yang berjumlah sekitar 77 ribu jamaah akan menempati pemondokan/hotel di dalam Markaziah. Jarak terjauh area Markaziah dengan Masjid Nabawi adalah 650 meter. Area ini menjadi kawasan favorit jamaah haji di seluruh dunia, karena dekat dengan Masjid Nabawi.

Persoalan yang masih dihadapi Daker Madinah seputar pemulangan jamaah. Yakni memastikan transportasi pemulangan jamaah haji berjalan lancar. ‎Persoalan masalah barang itu umumnya berasal dari pelanggaran jamaah sendiri, misalnya overweight, membawa air zam-zam dan lain-lain. "Jadi kalau persoalan barang itu lebih kepada persoalan jamaah itu sendiri," kata Nasrullah.

Maka itu, dia mengingatkan jamaah jangan membawa air zam-zam di luar jatah yang sudah diberikan karena berpotensi menghambat pengiriman barang jamaah ke Tanah Air. "Jadi kalau ada barang tercecer itu karena memang regulasi penerbangan melarang," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement