REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI – Jumlah orang berhaji asal Debarkasi Surakarta, Jawa Tengah, yang meninggal dunia bertambah dua orang sehingga totalnya hingga Rabu (22/10), sebanyak 48 orang.
Menurut Kepala Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta Badrussalam, dua jamaah haji meninggal tersebut satu orang di Tanah Suci dan satu lainnya di dalam pesawat terbang saat perjalanan pulang ke Tanah Air, Selasa (21/10).
Dua haji meninggal tersebut bernama Masrukin Sanusi Morongasiman, tergabung Kloter 37 warga Wedusan Duhseti Kabupaten Pati, Jateng. Haji ini meninggal dunia di pemondokan Madinah, Arab Saudi.
Haji lainnya yang meninggal, yakni Musirah Sanmakmur Majemin (65), Kloter 64 warga Kradegan RT 03/01 Puring Kabupaten Kebumen, Jateng. Haji ini meninggal di dalam pesawat terbang saat perjalanan dari Jeddah menuju Bandara Adi Soemarmo Boyolali.
Haji tersebut, kata Badrussalam, sebenarnya tergabung dalam Kloter 64 asal Kebumen, tetapi kepulangannya diikutkan rombongan Kloter 30 (Kendal dan Kabupaten Semarang) yang tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Selasa (21/10) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Jenazah haji asal Kebumen itu, setibanya di bandara langsung dijemput dengan mobil ambulans untuk dibawa ke Asrama Haji Donohudan. Kemudian diserahkan kepada petugas daerah untuk diantarkan ke rumah duka di Kebumen," kata Badrussalam.
Keluarga jamaah yang meninggal akan menerima asuransi dari pihak penerbangan atau Garuda Indonesia sebesar Rp 100 juta, jasa raharja, dan asuransi dari PPIH.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, pada Rabu (22/10), dijadwalkan memulangkan haji sebanyak empat kloter, yakni Kloter 31 asal Kabupaten Semarang dan Jepara, Kloter 32 (Jepara), Kloter 33 (Jepara), dan Kloter 34 (Jepara dan Rembang).
"Rombongan haji Kloter 31 tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, sekitar pukul 14.30 WIB, dan Kloter 32 rencana pukul 16.20 WIB, Kloter 33 pukul 20.30 WIB, dan Kloter 34 pukul 22.30 WIB," katanya.