Senin 27 Oct 2014 16:46 WIB

Alhamdulilah, Semua Jamaah Haji Gelombang II di Markaziah (2)

Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Tommy Tamtomo/ca
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

Menurut PPIH, persoalan pemondokan/hotel bagi jamaah haji memang sangat krusial. Hal ini agar tak mengulangi nasib serupa yang dialami 17 ribu jamaah haji gelombang pertama yang ditempatkan di pemondokan/hotel di luar kompleks Markaziah.

Kasus ini akhirnya menimbulkan efek domino terkait penyediaan katering sampai kondisi kesehatan jamaah. "Persoalan hotel jamaah (di luar Markaziah) bisa berefek ke yang lain. Setelah jamaah berada di dalam Markaziah, memang ada masalah, tapi itupun masalahnya tak sekompleks yang dialami jamaah haji gelombang pertama," tutur Nasrullah.

Setelah dipastikan seluruh jamaah haji gelombang kedua mendapatkan hotel di area Markaziah, kini PPIH Daker Madinah, mulai bersiap fokus untuk pemulangan jamaah haji melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, maupun Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah.

Persoalan yang mulai muncul adalah adanya beberapa koper milik jamaah haji yang melebihi kapasitas, yakni kapasitas maksimal 32 kilogram (kg). Ada juga jamaah haji yang masih menyisipkan air zam-zam di dalam koper milik mereka.

"Ada ketentuan timbangan koper maksimal 32 kg dan berat di tas tenteng sebanyak tujuh kg dan hanya boleh membawa satu tas tenteng. Ketentuan itu berlaku untuk maskapai Saudi Airlines maupun Garuda Indonesia,'' jelasnya.

Ia menambahkan, ''Jamaah haji mendapatkan air zam-zam saat tiba di debarkasi, yakni sebanyak lima liter. Banyak jamaah kecewa, tapi itu ketentuan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement