REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
Agar ke depan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia berkenan menfasilitasi keberadaan BPHI yang terintegrasi dengan gedung PPIH daker masing-masing, seperti BPHI Daker Jeddah satu gedung atau kompleks gedung dengan PPIH Daker Jeddah.
"Sebab, bagaimanapun juga, JCI akan mendesak Pemerintah Kerajaan Arab Saudi supaya Balai Pengobatan Haji Indonesia harus terintegrasi dengan petugas yang melayani jamaah di tiap-tiap negara," ungkap Fidiansjah.
Sebelumnya, dalam sebuah media lokal, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah jamaah haji Indonesia yang berusia lanjut atau kategori risti.
Di samping berpotensi membahayakan kesehatan jamaah haji lainnya, jamah haji berisiko tinggi, usia lanjut atau jamaah yang memiliki penyakit kronis ini dapat menyebabkan fasilitas-fasilitas kesehatan di kedua kota suci, Makkah dan Madinah, menjadi penuh.
Sedangkan jamaah yang meninggal dunia (wafat) di Tanah Suci sebanyak 290 jamaah hingga Ahad 2/11) pagi WAS. Rinciannya jamaah reguler yang wafat sebanyak 273 orang dan 17 orang jamaah haji khusus. Sedangkan, sebanyak 41 jamaah haji masih dirawat di Tanah Suci.
Petugas jaga BPHI Madinah, dr Syukri M Sadik Soamole menuturkan, kebanyakan jamaah haji yang dirawat di BPHI Madinah adalah pindahan dari BPHI Makkah dan sejumlah RS Arab Saudi.
Masih ada puluhan jamaah haji yang sampai saat ini dirawat di RS Arab Saudi. "Jumlahnya 30-an jamaah. Banyak (jamaah haji) yang dari Makkah dibawa (dirawat) ke sini," kata dr Sadik, Rabu (29/10).
Sejumlah jamaah yang sakit akan dipulangkan ke embarkasi masing-masing hari ini. Sebagian lagi menunggu proses pemulangan yang urusannya cukup kompleks.
"Ada yang duduk ada yang berbaring. Yang berbaring ini menunggu modifikasi kursi dan sebagainya," tambah Ketua PPIH Daker Madinah, Nasrullah Djasam.
Laporan Siskohat menyebutkan kepulangan jumlah kloter yang sudah tiba di Indonesia mencapai 322 kloter atau 134.482 orang, masih dalam perjalanan (lima kloter atau sebanyak 2.071), dan jumlah kloter yang masih berada di Arab Saudi mencapai 48 kloter.