Selasa 04 Nov 2014 11:25 WIB

Penduduk Kota Ini Disebut Keluarga Allah (2)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
 Kota Suci Makkah, Arab Saudi.
Foto: REUTERS/Muhammad Hamed/ca
Kota Suci Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Asma’ binti Umais menceritakan bahwa seorang pria Muhajirin menemui Abu Bakar RA untuk mengadu.

Dia berkata, “Engkau telah menunjuk Umar sebagai khalifah kami, padahal dia seorang yang bengis, dan tidak memiliki kekuasaan. Apabila engkau memberi dia kekuasaan atas kami, niscaya dia akan lebih bengis lagi. Lalu apa yang akan engkau katakan kepada Allah jika engkau menemui-Nya nanti?”

Abu Bakar berkata, “Tolong dudukkan aku!” Lalu mereka mendudukkannya. Kemudian dia berkata, “Bukankah engkau berpisah denganku hanya karena Allah? Maka jika aku menemui-Nya nanti, aku akan mengatakan bahwa aku telah menunjuk sebaik-baik keluargamu sebagai khalifah mereka.”

Ma’mar berkata, “Aku bertanya kepada Az-Zuhry, apakah arti ucapan ‘sebaik-baik keluargamu’?” Dia mengatakan, “Sebaik-baik penduduk Makkah.” (Al-Azraqy: II/ 152).

Mu’adz bin Abi Harits bercerita kepada Ibnu Juraij. Ketika Nabi SAW menugaskan Attab bin Asid (sebagai wakil beliau) atas Kota Makkah, beliau bersabda, ‘Tahukah engkau atas siapakah aku menugaskanmu? Aku menugaskanmu atas Keluarga Allah.” (Al-Azraqy: 11/153).

Wahab bin Munabbih pernah bercerita tentang Al-Haram (Tanah Suci). Dia mengatakan, Allah berfirman, “Barangsiapa yang melindungi penduduknya, maka dia berhak mendapatkan perlindungan­Ku. Dan barangsiapa yang merusaknya, maka dia telah merusak tanggungan-Ku.”

“Setiap raja tentu memiliki wilayah teritorial, dan lembah Makkah adalah wilayah teritorial-Ku yang Aku kuasai sendiri tanpa campur tangan makhluk-Ku. Aku adalah Allah, pemilik Makkah. Penduduknya adalah pilihan-Ku, tetangga rumah-Ku. Sedangkan para penghuni dan para pengunjungnya adalah para tamu-Ku yang menjadi tanggungan-Ku dan mendapatkan perlindungan-Ku.” (Lihat Al-Azraqy: 11/53).

Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya (Syu’aib), dari kakeknya (Abdullah bin Amr RA), bahwa Nabi SAW mengutus Attab bin Asid RA kepada penduduk Makkah, seraya bersabda, ‘Tahukah kamu, kepada siapakah aku mengutusmu? Aku mengutusmu kepada keluarga Allah, maka cegahlah mereka melakukan dua hal dalam jual-beli dan salaf (pinjaman), yaitu mengambil untung dari barang di luar tanggung jawabnya dan menjual barang yang belum diterima.” (Al-Fakihy: 111/64).

sumber : Keutamaan Kota Makkah oleh Atiq bin Ghaits Al-Biladi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement