Kamis 06 Nov 2014 23:46 WIB

PPIH: 296 Jamaah Haji Wafat dan 28 Masih Dirawat

Jamaah haji wukuf di Padang Arafah.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Jamaah haji wukuf di Padang Arafah.

Oleh: Zaky Al Hamzah, Madinah, Arab Saudi

 

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi menyelesaikan tahapan pemulangan jamaah haji kelompok penerbangan (kloter) akhir pada Rabu (5/11). Kloter terakhir diterbangkan menuju Indonesia melalui dua bandara, Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah.

Pemulangan jamaah haji kloter terakhir di dua bandara tersebut di Tanah Suci sekaligus menutup seluruh proses operasional penyelenggaraan haji 2014. Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Pukul 12.55 Waktu Arab Saudi (WAS) Kamis (6/11/2014), menunjukkan jumlah jamaah haji yang meninggal di Arab Saudi saat ini mencapai 296 orang. Sebanyak 279 orang jamaah haji di antaranya adalah jamaah haji reguler dan 17 orang jamaah lain dari haji khusus.

Ketua PPIH Indonesia di Arab Saudi, Ahmad Jauhari Chariri menuturkan, secara teknis per Rabu (5/11), seluruh jamaah haji sudah dipulangkan ke Tanah Suci. Namun masih ada beberapa jamaah haji yang terpaksa tinggal sementara di Arab Saudi untuk menjalani perawatan di sejumlah Rumah Sakit di Arab Saudi.

"Yang masih tertinggal di Tanah Suci adalah jamaah yang membutuhkan perawatan karena sakit. Jumlahnya ada 28 orang, mungkin akan berkurang karena ada beberapa jamaah yang kondisinya membaik dan sudah diizinkan pulang," kata Ahmad kepada Media Center Haji (MCH) di sela-sela pelepasan jamaah haji kloter terakhir yang akan terbang dari Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah, Rabu sore.

Ia menjelaskan, meski seluruh jamaah sudah meninggalkan Tanah Suci menuju Indonesia, namun ada tim kesehatan dari Balai Kesehatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Madinah dan BPHI Daker Jeddah yang akan melakukan monitoring secara rutin kepada para jamaah yang sedang dirawat di RS Arab Saudi (RSAS). Jamaah tersebut baru dipulangkan ke Tanah Air setelah mendapatkan izin dari Pemerintah Arab Saudi. "Jadi prinsipnya masing-masing jamaah tergantung tim medis pemerintah Arab Saudi apakah sudah laik terbang untuk dipulangkan atau tidak," katanya.

Jamaah yang sakit tersebut dirawat hingga memenuhi syarat dipulangkan dengan pembiayaan penuh dari pemerintah Arab Saudi. Tak ada tenggat waktu kapan batas akhir jamaah sakit ini berada di Arab Saudi. Mengenai tenggat waktu kapan jamaah tersebut diizinkan kembali ke Indonesia, Ahmad Jauhari menekankan bahwa tidak ada tenggat waktu. "Penanganan sampai jamaah betu-betul mendapatkan izin atau rekomendasi dari tim medis Arab Saudi bahwa jamaah tersebut sudah bisa diterbangkan," katanya.

Sementara itu, Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Dharmakirty Syailendra Putra menambahkan dari pihak KJRI akan tetap mengawal jamaah selama dirawat di Tanah Suci. Setelah sembuh juga akan diantar pulang ke Indonesia. "Untuk musim haji tahun 2013 itu ada satu orang jamaah yang baru dipulangkan menjelang musim haji tahun ini. Jadi perawatan (jamaah haji) betul-betul tuntas dan mendapat rekomendasi dokter (di RSAS) bahwa mereka layak dipulangkan ke Indonesia," jelasnya.

Di Bandara Jeddah, Kepala PPIH Daker Jeddah, Ahmad Abdullah Yunus mengatakan bila jamaah haji yang wafat selama di Jeddah berjumlah 12 orang. Sedangkan, jamaah haji yang masih dirawat di RSAS di Jeddah sebanyak empat orang yang terdiri reguler tiga dan satu jamaah haji adalah haji khusus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement