REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Reyna Usman mengatakan, TKI paling suka kerja di Malaysia dan Arab Saudi.
"Kalau di Malaysia karena bahasanya mirip dengan bahasa Indonesia. Sehingga TKI tidak perlu pusing mempelajari bahasa baru," kata Reyna di kantor Kemenaker, Jumat, (7/11).
Sedangkan TKI yang suka bekerja di Saudi Arabia karena mereka ingin bisa sekalian melaksanakan umrah dan naik haji. Kalau di Indonesia mau naik haji harus menunggu sangat lama, 10 hingga 15 tahun.
TKI, terang Reyna, biasanya didaftarkan oleh majikannya jika mau naik haji. Ini juga salah satu penyebab banyak TKI senang bekerja di Arab Saudi.
Terkait dengan adanya haji koboi yang naik haji tidak resmi, Reyna mengatakan, biasanya mereka orang yang datang ke Arab Saudi tidak menggunakan visa kerja. Mereka pergi ke sana pakai visa umrah atau untuk ziarah lalu overstay sehingga kerja apa saja.
"Mereka ini kerja sebagai cleaning service maupun di konstruksi dengan berpindah-pindah majikan. Namun saat ini naik haji lebih ketat sehingga kemungkinan ada haji koboi diminimalisir,"katanya.n