Rabu 28 Jan 2015 09:27 WIB

Kuota Haji Terbatas, Kemenag Prioritaskan yang Antre Puluhan Tahun

Rep: c83/ Red: Damanhuri Zuhri
Silaturahim, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berbicara saat audiensi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Senin (22/12)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Silaturahim, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berbicara saat audiensi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Senin (22/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pada musim haji tahun ini Kementerian Agama akan memprioritaskan calon jamaah haji yang telah antre hingga puluhan tahun.

Hal ini dikarenakan, kuota yang dimiliki Indonesia tidak bertambah atau sama dengan tahun lalu. Untuk memenuhi unsur keadilan, kuota akan dimanfaatkan sesuai aturan yang berlaku dan bukan untuk pihak-pihak tertentu atau keluarga terdekat pejabat negara.

Adapun untuk calon jammah haji yang memiliki resiko tinggi (Risti), Lukman mengaku akan melakukan muzakarah nasional terlebih dahulu untuk mendengarkan pandangan para ulama apakah risti termasuk calon jamaah haji yang diprioritaskan atau yang ditangguhkan.

Ia menjelaskan, Kemenang akan mendengarkan pandangan ulama tentang istithaah sebagai syarat kemmapuan berhaji dari perspektif kesehatan.

Jadi dengan muzakarah nasional akan diketahui orang dengan resiko tinggi apakah memenuhi kulaifikasi ketentuan istithaah atau justru tidak berkewajiban berhaji karena kemampuannya tidak ada.

"Ya, tentu bagimana memanfaatkan kuota betul-betul sesuai aturan tidak boleh dimain-main kan. Jadi kuota buat jamaah yang sudah antri belasan hingga puluhan tahun. Lansia tentu juga prioritas, tapi sesuai catatan medis biar clear," ujar Lukman Hakim Saifuddin saat ditemui usai mengadakan raker dengan Komisi VIII di Jakarta, Selasa (27/1).

Seperti diberitakan, kuota jamaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 168.800. Hal ini dikarenakan pemerintah Arab Saudi sedang melakukan reniovasi sehingga penambahan kuota tidak disetujui. Jumlah kuota ini sama dengan kuota haji pada tahun 2014 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement