REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui kedutaan besarnya untuk Indonesia menegaskan konflik koalisi Arab Saudi dengan pemberontak Houthi di Yaman tak akan mengganggu penyelenggaran haji tahun ini.
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim al-Mubarak mengatakan program kerja ‘Pelayan Dua Tanah Suci’ untuk menyambut para jamaah haji atau umrah tetap akan berjalan seperti biasa.
Meski Mubarak mengakui, terjadi gesekan di perbatasan, tetapi sifatnya terbatas dan tak akan mencapai Makkah dan Madinah. Secara keseluruhan Arab Saudi tidak merasakan ketegangan dan situasi pun kodusif. ”Sekali lagi kami tegaskan dua kota suci itu prioritas tanggungjawab kami,” tuturnya saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Sabtu (11/4).
Serangan koalisi Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi di Yaman mengundang keprihatinan dan kekhawatiran dunia Islam, termasuk Indonesia. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bagaimanapun umat Islam di seluruh dunia dan Indonesia berharap, krisis yang terjadi di sana, tidak akan mengganggu pelaksanaan ibadah haji pada 2015. “Konflik jangan sampai mengganggu kegiatan penyelenggaran ibadah haji," katanya awal bulan ini.
Meski demikian Menag optimistis konflik antara Arab Saudi dan Yaman dapat segera berakhir. Pihaknya belum mempersiapkan antisipasi terkait keamanan jamaah haji dan umrah menyusul pecahnya konflik bersenjata antara Saudi dan kelompok Houthi di Yaman.
Kemenag, ujar dia, tidak akan melakukan penghentian sementara ibadah umrah. "Tidak (dihentikan), di Makkah dan Madinah, tak ada persoalan, itu perbatasan berjauhan dari dua kota suci umat Islam," jelasnya.