Selasa 28 Apr 2015 06:39 WIB

Calon Haji Gembira BPIH Turun (1)

Calon Jamaah Haji sedang dianjarkan cara pemakaian kain ikhram di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (25/2).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Calon Jamaah Haji sedang dianjarkan cara pemakaian kain ikhram di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID,

Kesepakatan Kemenag dan DPR mengenai BPIH 2015 dinilai prorakyat.

BOGOR - Calon jamaah haji (calhaj) Indonesia menyambut gembira penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2015.

“Saya sangat gembira begitu mendengar BPIH turun dibanding tahun sebelumnya,” ujar Masykuri, calhaj yang tergabung dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Daarul Ulum, Bogor, Jawa Barat, kepada Republika, akhir pekan lalu.

Pada Rabu (22/4) lalu, setelah melalui pembahasan maraton, Kementerian Agama (Kemenag) dan DPR menyepakati BPIH 2015 sebesar 2.717 dolar AS, atau berkisar Rp 33.962.500. Hal itu berarti, BPIH tahun ini turun sekitar 502 dolar AS dibandingkan tahun lalu.

Masykuri yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini bersama istri mengaku sangat senang dengan kesepakatan Kemenag dan DPR terkait BPIH 2015.

“Tak sedikit dari calon jamaah haji yang menabung sekian lama untuk biaya haji. Mereka menabung dalam bentuk rupiah. Begitu mendapat kabar biaya haji turun, tentu saja sangat gembira,” ungkap Masykuri penuh syukur.

Berkat penurunan BPIH ini, sambung calhaj yang bekerja sebagai PNS ini, ia dapat menyelenggarakan acara tasyakuran haji atau walimatussafar tanpa perlu meminjam dana dari orang lain.

“Terus terang, nilai 502 dolar AS buat kami sangat besar. Dengan dana ini, kami juga bisa memberikan bekal buat anak-anak dan keluarga yang kami tinggalkan di rumah,” katanya.

Kegembiraan juga diungkapkan Pembimbing KBIH Daarul Ulum, Bogor, KH Anwar Hidayat. Menurut Buya, begitu Kiai Anwar biasa disapa, kesepakatan Kemenag dan DPR mengenai BPIH ini sangat prorakyat.

Alhamdulillah, BPIH 2015 turun dibandingkan tahun lalu. Artinya, pemerintah dalam hal ini Kemenag dan DPR sangat prorakyat,” ungkap Buya semringah.

Ia mengungkapkan, banyak di antara para calhaj yang berasal dari kalangan petani, pedagang, dan masyarakat biasa. “Angka 502 dolar AS atau jika dirupiahkan lebih dari Rp 6 juta, tentu sangat besar buat mereka,” ucap Buya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement