Rabu 24 Jun 2015 11:34 WIB

Jamaah Umrah Harus Waspadai MERS

Rep: c32/ Red: Damanhuri Zuhri
Jamaah umrah akan memasuki Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Jamaah umrah akan memasuki Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama menilai wabah MERS CoV di Arab Saudi masih aktif. Hal tersebut, ia utarakan terkait perkembangan MERS di negara tersebut dari 2014 hingga 2015.

 

“Data terbaru MERS di Arab Saudi ada tiga kasus baru, sehingga total kasus menjadi 1.038 orang,” kata Tjandra dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Republika, Rabu (24/6).

 

Tjandra mengungkapkan, dari total kasus tersebut ada sebanyak 459 orang yang sudah meninggal. Lalu menurutnya, ada 573 orang yang sembuh sementara enam orang lagi masih dalam perawatan.

 

Menurut Tjandra, jika dilihat dari 1 Januari hingga 15 Juni tahun ini dibandingkan 2014 ada beberapa perkembangan yang terjadi di Arab Saudi terkait penyakit tersebut. Mengenai angka kematian, terjadi peningkatan dari 39 persen menjadi 47 persen.

 

Terkait umur pasien, Tjandra menyatakan umur rata-rata pasien MERS semakin muda. Jika di 2014 paling muda 55 tahun, pada 2015 ini paling muda 49 tahun.

 

Sementara itu, data penurunan mengenai jumlah petugas kesehatan yang tertular dan jumlah kasusnya. “Petugas yang tertular turun dari 29 persen menjadi 10 persen. Jumlah kasusnya juga turun dari 573 kasus menjadi 201 kasus,” kata Tjandra.

 

Tjandra mengingatkan, para jamaah umrah Ramadhan dan jamaah haji perlu waspada. Jika masih di Tanah Air, kata dia, harus memeriksakan diri ke dokter mengenai penyakit kronik paru, jantung, ginjal, dan lainnya karena penyakit tersebut merupakan faktor risiko utama terjadinya MERS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement