Senin 29 Jun 2015 15:49 WIB

Ibadah Umrah Harus Bebas dari Tindakan tak Terpuji

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Rabithah Haji Indonesia, Ade Marfuddin.
Ketua Rabithah Haji Indonesia, Ade Marfuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Rabithah Haji Indonesia, Ade Marfuddin mengatakan kesucian ibadah umrah tidak boleh dikotori dengan praktek tidak terpuji termasuk korupsi.

Hal itu ia sampaikan menyikapi pernyataan pimpinan KPK, Johan Budi, ibadah umrah dijadikan kedok untuk menjalankan praktek korupsi agar terhindar dari jeratan KPK.

"Jangan kotori sarana ibadah dan dekat dengan Tuhan dengan praktek tidak terpuji seperti korupsi. Dan jangan tumpangi ibadah umrah untuk mencari aman untuk menghindari jeratan KPK saat transaksi di Makkah," ujar Ade kepada Republika, Senin (29/6).

Menurutnya, tujuan umat Islam melaksankan ibadah umrah sebagai perwujudan ketaatan menjalankan ibadah agar lebih dekat dengan Tuhan. Selain iu, ibadah umrah dijadikan sebagai sarana mempertebal keimananan dan meningkatkan rasa syukur.  Sehingga ibadah umrah dapat dikatakan sebagai perjalanan spiritual dalam rangka meningkatkan keimanan.

Ia menjelaskan, jika KPK menemukan adanya indikasi praktek korupsi saat pelaksanaan ibadah umrah, artinya KPK telah melakukan penyelidikan detail terkait nama-nama yang diwaspadai melakukan praktek tersebut.

Sehingga KPK dapat melakukan pencegahan sebelum yang bersangkutan tiba di Makkah atau Arab Saudi. Dengan demikian pelaksanaan ibadah umrah terbebas dari hal-hal tidak terpuji.

Ade mengaku belum menemukan adanya kasus seperti yang disampaikan KPK saat pelaksaanaan umrah. Pelanggaran hukum yang terjadi dalam ibadah umrah hanya berkaitan dengan penelentaraan jamaah umrah oleh penyelenggara tak bertanggungjawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement