REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Pemimpin Kota Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal bertemu dengan para pemimpin pasukan keamanan, Kamis lalu. Pertemuan ini membahas persiapan dan kebutuhan jamaah haji agar baik dan terencana.
Pertemuan tersebut membahas rencana dan mekanisme ke depan untuk membatasi penyusup memasuki tempat suci melalui lorong-lorong tanah selama haji. Setiap kepala pasukan keamanan memaparkan kesiapan dan rencana yang sudah disiapkan.
Dalam pertemuan ini juga, Pangeran Khaled tidak lupa mengucapkan terima kasih pada para pasukan keamanan atas upaya mereka dalam melindungi dan melayani warga negara dan penduduk di Makkah.
Mowafaq Abutaleb direktur manager dari Administrasi Haji dan Umrah Makkah mengatakan, merupakan hal penting memastikan lebih awal persiapan keamanan, terutama di tempat-tempat suci. Persiapan ini akan dimulai pada awal Dzulhijjah dengan menekankan tidak hanya pada keamanan saja, tapi persiapan tempat-tempat kesehatan pula untuk memastikan kualitas layanan yang akan diberikan pada jamaah haji.
Pada sebuah penyataan yang dilansir dari ArabNews, Ahad (2/8), Mowafaq Abutaleb mengatakan, pemerintah telah menugaskan ahli-ahli terbaik untuk mengelola rumah sakit di berbagai titik pelaksanaan ibadah haji. Tugas yang akan diemban oleh rumah sakit seputar pemantauan, pemeriksaan, dan pengawasan semua peralatan medis atau non-medis.
Agar para jamah Haji merasa terlayani dengan baik, pihak rumah sakit juga dituntut bertangungjawab mengawasi sistem alarm kebakaran, generator listrik, AC sentral, rumah duka, sistem air, sistem komunikasi, kesehatan, tenaga kerja, peralatan medis, hingga obar-obatan. Semua harus dipersiapkan dengan baik dan dipastikan berjalan lancar saat periode kedatangan jamaah Haji.