Senin 10 Aug 2015 21:20 WIB

Waspadai Cuaca Panas

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Khalid Mohammed/ca
Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 20 Agustus mendatang, calon jamaah haji Indonesia mulai berangkat ke Tanah Suci. Selain aspek ibadah yang menjadi kunci utama, para calon jamaah haji juga penting memperhatikan faktor kesehatan.

Kendati setiap tahun jumlah jamaah haji relatif sama, namun dari sudut kesehatan ada tiga hal yang berbeda pada tahun ini.

"Yaitu cuaca yang akan cukup panas selama musim haji ini,'' ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Prof dr H Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Senin (10/8).

 

Selain kewaspadaan terhadap cuaca yang panas, sambung Prof Tjandra, kewaspadaan terhadap kemungkinan MERS CoV serta pembangunan Masjidil Haram dan sarana umum lainnya, juga harus diperhatikan.

Prof Tjandra menyebutkan, cuaca panas akan berhubungan dengan setidaknya tiga hal, yakni kemungkinan sengatan panas (heat stroke), kemungkinan dehidrasi dan penurunan daya tahan tubuh. ''Sementara itu, MERS CoV dikenal luas sebagai penyakit yang masih terus terjadi di Arab Saudi,'' ujarnya menjelaskan.

Disebutkan, sampai awal Agustus ini ada sekitar 1382 di dunia kasus MERS CoV. Sekitar 493 diantaranya meninggal dunia. Sementara itu kasus terakhir bulan Juli 2015 adalah delapan orang MERS CoV dari Arab Saudi.

"Untuk penyakit, selain MERS CoV maka kita perlu juga mewaspadai Ebola, walaupun jumlah kasusnya memang sudah turun amat tajam di Afrika," kata Tjandra menjelaskan.

Sementara itu, proses pembangunan Masjidil Haram, yang tentunya akan diatur baik pada saat puncaknya waktu ibadah, sedikit banyak akan memengaruhi keleluasaan lapangan. Otomatis lokasi tersebut akan terasa sedikit lebih penuh dari sebelumnya.

"Butuh konsentrasi dan perhatian khusus pula, belum lagi kalau sekiranya ada debu," ujar Ketua Tim Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Haji 2013 ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement