REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau mengingatkan agar 4.036 orang calon jemaah haji (calhaj) asal daerah tersebut tidak memanjatkan doa minta meninggal selama menunaikan proses ibadah haji di tanah suci.
"Jangan berharap meninggal di tanah suci lah. Yang jelas kami di sini tetap mendoakan semoga jamaah kita selamat baik pergi atau kembali dalam keadaan selamat," papar Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Tarmizi Tohor di Pekanbaru, Jumat Kemarin.
Ia menegaskan, tidak ada calhaj dari provinsi itu meninggal di Kota Madinah atau Kota Mekkah, Arab Saudi karena para keluarga di Tanah Air khususnya di Riau yang bakal merasa kehilangan terutama pada saat menziarahi kuburan.
Jika orang-orang tetua dulu, ucapnya, menginginkan agar meninggal saat berada di tanah suci. Maka calhaj dari Provinsi Riau jangan meminta hal serupa dikarenakan keselamatan jamaah jauh lebih penting dari apa pun.
"Jangan minta meninggal di sana dan kalau meninggal, lebih baik di tempat kita saja lah. Itu saya pesankan langsung yang disampaikan ke jamaah," katanya lagi.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag tahun 2014, sedikitnya 270 orang jamaah haji yang berasal dari jamaah haji reguler atau jamaah haji khusus saat berada di tanah suci atau menurun dibanding tahun 2013 281 orang jamaah.
"Kami minta kepada jamaah, agar tetap menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji di tanah suci. Namun meski demikian untuk urusan ajal, memang tidak bisa kita dahului," terang Tarmizi.
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau menyatakan, sebanyak 82 orang dari total 4.036 orang calhaj dari daerah itu pada musim haji tahun ini, akan mendapat pengawasan ketat karena faktor usia dan penyakit yang diderita selama berada di tanah suci.
"Dari 4.036 orang jemaah, kami akan melakukan pengawasan secara khusus terhadap 82 orang calhaj karenakan usia dan riwayat penyakit yang diderita," papar Kepala Diskes Provinsi Riau, Andra Syafril.
Ia membeberkan, pada musim haji tahun ini calhaj asal daerah tersebut memiliki usia yang sudah lanjut atau kategori usia diatas 60 tahun sebanyak 25,5 persen dari total calhaj yang menunaikan rukun Islam terakhir.
Pada usia tersebut, seorang jamaah dianggap rawan terhadap serangan berbagai penyakit seperti serangan jantung atau lain sebagainya, sehingga pihaknya perlu memperhatikan serius kondisi kesehatan terutama 82 orang calhaj.
"Kami harap tahun ini tidak ada jemaah haji asal Provinsi Riau yang meninggal dunia atau menderita penyakit kronis selama menunaikan ibadah haji di tanah suci," katanya.