Selasa 18 Aug 2015 10:56 WIB

Kunjungi RS Saudi, Calon Jamaah Haji Diminta Perhatikan Tiga Hal

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji mengenakan masker di Tanah Suci untuk mengantisipasi virus MERS.
Foto: AP Photo/Hasan Jamali/ca
Jamaah haji mengenakan masker di Tanah Suci untuk mengantisipasi virus MERS.

REPUBLIKA.CO.ID,‎ RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi melaporkan adanya tambahan sembilan kasus MERCoV. Dalam tiga hari terakhir ada tambahan 14 kasus dan empat kematian akibat MERS CoV.

Sebagian besar terjadi karena penularan di RS di kota Riyadh. "Sepanjang Agustus 2015 saja sudah ada 46 kasus di negara tersebut," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE, Selasa (18/8).

Dengan tambahan ini maka jumlah kasus melewati angka 1.100, sekarang menjadi 1.105‎ orang, 479 meninggal dunia (CFR 43,34 persen), 33 dirawat dan 3 di isolasi di rumah serta 590 sembuh.

Tjandra mengatakan penularan di RS ini membawa dua perspektif. Pertama, kasus jelas sumber penularannya dan lebih mudah melakukan contact tracing. Tetapi, perspektif ke dua, artinya kembali membuktikan bahwa rumah sakit (pengalaman di Saudi ini dan juga Korea Selatan yang lalu) dapat menjadi tempat asal penularan meluas.

"Perpesktif kedua inilah yang perlu jadi perhatian jamaah Haji kita yang dalam beberapa hari ini akan segera mulai berangkat ke Tanah Suci," ucapnya.

Ada tiga perhatian yang harus dijaga bila jamaah haji kita nanti terpaksa harus datang ke RS Arab Saudi. Pertama, selalu dan lebih sering cuci tangan pakai sabun, yang secara ilmiah terbukti menurunkan kemungkinan infeksi, dan jangan terlalu sering memegang hidung dan mulut dengan tangan kita.

Kedua, selama di RS maka sedapat mungkin hindari kerumunan orang, terutama di poliklinik dan ruang gawat darurat. "Pengalaman di Korea misalnya menunjukkan seorang pasien di ‎ruang gawat darurat yang sedang menunggu waktu masuk rawat, dia batuk-batuk dan menulari banyak orang di sana‎," ujar Tjandra.

Ketiga, upayakan seminimal menyentuh ‎benda-benda yang banyak dipegang orang atau pengunjung RS. "Hal ini memang tidak muda karena kita toh harus memegang gagang pintu, sandaran kursi, atau meja pendaftaran, tapi ekstra waspadalah selalu pada kebersihan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement