Selasa 18 Aug 2015 17:43 WIB

'Kurangi Interaksi dengan Unta Selama Ibadah Haji'

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
Unta
Foto: fohn.net
Unta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Fidiansyah meminta jamaah haji mengurani interaksi dengan unta selama menjalankan ibadah haji. Ia mengakui jika unta terindikasi sebagai salah satu penyebar MERS CoV.

Menurut hasil penelitian di lapangan, Fidiansyah mengakui unta bisa saja menularkan MERS CoV. Sehingga ia menyarankan supaya jangan sampai membuat kontak dengan unta kalau memang tidak diperlukan."Unta juga mengandung MERS, batasi interaksi dengan unta jika tidak ingin tertular MERS," katanya saat dihubungi ROL, Selasa (18/8).

Berdasarkan data Balitbangkes Kemenkes, jumlah kasus MERS di Arab telah melewati angka 1.100, hingga menjadi 1.105‎ orang pada sampai hari ini. Tercatat pula ada 479 pasien meninggal dunia, 33 dirawat dan 3 di isolasi di rumah serta 590 sembuh.

Karena itu, sebagai salah satu faktor penyebar MERS, unta harus dijauhi. Namun Fidiansyah mengakui masih ada jamaah haji yang ingin melakukan ritual tertentu ketika menjalankan Arab."Ada yang ingin motong hewan kurban unta langsung dipeternakan untanya. Ibadah itu diganti saja dengan menyetor uang biar negara yang urus," imbaunya.

Selain itu, jamaah haji diharapkan untuk tidak berfoto-foto dengan unta serta tidak menaikinya untuk berjalan-jalan. "Jadi jangan foto-foto dan minum susu unta selama MERS ini masih terjadi," pintanya.

Di sisi lain, ia mengapresiasi pemerintah Arab yang tanggap dalam mengatasi penyebaran MERS lewat unta. Menurutnya, jumlah unta yang berkeliaran liar sudah berkurang."Pemerintah Arab juga menjaga dengan membatasi unta yang ada di lokasi penyelenggaraan haji," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement