Kamis 20 Aug 2015 10:11 WIB

Calon Haji Asal NTT Diingatkan tak Langgar Larangan di Tanah Suci

Penerbangan haji tak selalu mudah bagi jamaah, terutama karena faktor jamaah haji yang sudah berumur, salah satu risiko yang mengancam adalah jetlag atau mabuk pascaterbang.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Penerbangan haji tak selalu mudah bagi jamaah, terutama karena faktor jamaah haji yang sudah berumur, salah satu risiko yang mengancam adalah jetlag atau mabuk pascaterbang.

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Sebanyak 521 calon haji asal Nusa Tenggara Timur terbagi dalam dua kelompok terbang menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci pada 11 September 2015.

Selain itu, kepada calon haji juga diminta untuk menaati seluruh peraturan selama di pemondokan dan menjalan ibadah, menjaga persatuan dan tidak melakukan hal-hal dapat merusak ibadah haji.

"Dalam melaksanakan ibadah haji cukup banyak larangan. Kami harap larangan tersebut jangan dilanggar agar tidak merusak ibadah yang dilakukan. Kami juga minta para jamaah mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Kepala Seksi Informasi Haji Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama NTT Arsad Karabi, Kamis (20/8).

Dua kelompok terbang NTT, masing-masing kloter 49 yang berisi semua calon jamaah haji asal NTT dan kloter 50 merupakan gabungan dengan jamaah asal Surabaya.

Pada musim haji 2015, katanya, terdapat 521 calon haji asal Nusa Tenggara Timur yang akan diberangkatkan melalui Embarkasi Juanda Surabaya menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci pada 11 September 2015.

Dari total jumlah tersebut, 518 orang di antaranya calon jamaah reguler dan tiga orang lainnya adalah jamaah khusus untuk mendampingi dan merawat calon haji dalam perjalanan mulai dari keberangkatan hingga kedatangan kembali ke Tanah Air.

Ia mengatakan untuk kelancaran dan ketepatan, maka mulai 7-9 September, calon jamaah haji sudah harus menuju Surabaya, sedangkan pada 10 September harus masuk Asrama Haji Embarkai Sukolilo Surabaya.

Ketika ditanyai terkait dengan cadangan jamaah haji asal NTT untuk memenuhi kekurangan kuota, Arsad mengatakan, semula ada lima orang cadangan, namun ketika ada kebijakan pemenuhan kuota dari Jakarta, langsung lima orang itu menggantikan jamaah sebelumnya yang mengundurkan diri.

"Ini sesuai dengan arahan pihak Kementerian Agama agar menggunakan calon haji kategori cadangan untuk memenuhi kuota reguler yang belum terisi dengan prinsip semua kuota haji untuk Indonesia tidak ada yang tersisa," katanya.

Ia mengimbau kepada calon haji untuk memasang niat dengan ikhlas dan meninggalkan beban permasalahan yang ada, termasuk menjaga kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement