REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Seorang calon haji (calhaj) kloter pertama asal Kota Padang, Sumatra Barat terpaksa ditunda keberangkatannya karena mengalami gangguan kesehatan yang dapat membahayakan jiwa saat perjalanan jauh.
"Satu calhaj dirujuk jam 07.30 WIB tadi ke RS M Djamil dan keberangkatannya ditunda," kata salah satu tim pelayanan kesehatan dari Asrama Haji Embarkasi Padang dr. Irene, Jumat (21/8).
Sementara itu, salah satu tim kesehatan lainnya, dr Resnita menuturkan, satu orang calhaj yang ditunda keberangkatannya atas nama Farida Madjid binti Abdul Madjid (67 tahun) dengan nomor manifes 294.
"Lagi dirawat di RSUP M Djamil dengan diagnosa hematemesis e.c sirosis hepatitis dan hipertensi," ujar Resnita.
Kepala KKP Asrama Haji Embarkasi Padang, Aryanti sebelumnya, mengatakan akan melakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan ulang saat calhaj saat memasuki Embarkasi Padang.
Ia mengatakan, pemeriksaan ulang dilakukan untuk melihat kondisi calhaj apakah stabil atau tidak sebelum berangkat ke Tanah Suci. Apabila dokumen pemeriksaan dianggap baik, petugas akan menyatakan calhaj tersebut laik berangkat.
"Kalau menderita penyakit, akan dilakukan pemeriksaan. Kalau perlu rujukan, kita rujuk ke M Djamil. Kita tunggu saran dari dokter RS," tutur Aryanti.
Embarkasi Padang, Sumatra Barat akan memberangkatkan sebanyak 3.599 calhaj asal daerah tersebut. Mereka terbagi menjadi delapan kloter. Pada kloter pertama, sebanyak 450 calhaj dan lima panitia akan berangkat pada 21 Agustus.
Sayangnya, sebanyak tujuh orang calhaj terpaksa ditunda keberangkatannya karena visa yang belum keluar. Pukul 08.00 WIB calhaj mulai berangkat dari Asrama Haji Embarkasi Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Rencananya, calhaj berangkat menuju Medan pukul 11.00 WIB.