Jumat 21 Aug 2015 21:01 WIB

Ini Cara Atasi Serangan Panas di Madinah

madinah
Foto: taufik rachman
madinah

Oleh: EH Ismail

 

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --- Panasnya suhu udara di Kota Madinah, Arab Saudi yang berkisar antara 35 sampai 47 derajat Celcius membuat jamaah haji terancam serangan panas (heat stroke). Agar serangan panas tidak berakibat fatal, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan jamaah haji.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jedah Purwakaning Purnomo Agung mengatakan, hal utama yang perlu diperhatikan jamaah adalah gejala heat stroke. Mereka yang akan terkena serangan panas diawali dengan meningkatnya suhu badan yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Gejala selanjutnya adalah badan menjadi lemas dan berujung pada hilangnya kesadaran diri atau pingsan.

“Untuk melihat gejala awalnya bisa juga dilihat dari urine (air kencing, Red). Kalau normal, biasanya warna air seni bening, tetapi kalau warna urine pekat, berarti kekurangan cairan,” ujar Agung di Madinah, Arab Saudi, Jumat (21/8).

Adapun hal yang harus dilakukan jamaah untuk mengatasi serangan panas, kata Agung, jamaah harus segera diberi air minum atau cairan mineral lainnya. Bagi yang belum sampai dehidrasi, air minum cukup untuk mengatasi serangan panas. Namun, bagi mereka yang sudah dehidrasi, maka harus segera mendapatkan infus cairan. “Di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia, Red) kita sudah siapkan semua,” katanya.

Agung menyarankan, jamaah bisa memanfaatkan air minum yang disediakan di Masjid Nabawi untuk memperbanyak asupan cairan. Jamaah juga bisa melakukan isi ulang botol kemasan yang dibawa masing-masing.

Petugas penjaga kebersihan Masjid Nabawi Muhammad Entis menerangkan, air yang disediakan di Masjid Nabawi adalah air zam-zam yang mempunyai banyak khasiat. Selain menjaga asupan mineral, air zam zam diyakini bisa menjaga ketahanan stamina jamaah dan juga mengobati sejumlah penyakit, antara lain pusing, pilek, dan batuk.

“Air minum yang ada di dalam masjid bisa diambil secukupnya, tapi kalau mau isi ulang dalam galon besar dan ingin dibawa ke hotel penginapan bisa ambil air minum yang berada di luar masjid,” kata Entis yang berasal dari Banten.

Kepala Seksi Katering Daerah Kerja Madinah Evi Nuryana mengatakan, petugas sudah mengantisipasi keperluan tempat minum jamaah dengan memberikan air minum dalam kemasan saat pertama kali datang di pemondokan.

Setibanya di hotel, jamaah akan diberikan dua buah botol air minum kemasan untuk menghilangkan dahaga.

“Nah, tempat airnya nanti jangan dibuang karena bisa dipakai dan dibawa jamaah untuk isi ulang saat berada di Nabawi,” kata Evi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement