REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan dakwah kreatif Integrated Human Quotinet (iHaqi) Ustaz Erick Yusuf menceritakan pengalamannya saat menjadi saksi peristiwa unik ketika mantan perampok dengan salah satu korbannya bertemu saat sama-sama melaksanakan ibadah haji.
Pengalaman yang terjadi beberapa tahun lalu tersebut menjadi sangat berkesan, karena saat ia melaksanakan ibadah haji itulah ia menjadi saksi hidup.
“Kejadian tersebut terjadi pada saat sedang bermalam di Mina. Dikarenakan cuaca yang sangat panas, kami memutuskan untuk keluar tenda dan mencari sebuah tempat untuk duduk-duduk dan bersantai,” ujar ustaz Erick saat bertandang ke kantor Republika, Selasa (25/8).
Saat itulah ia bertukar cerita dengan sejumlah teman sesama jamaah haji yang juga dari Indonesia.
Orang tersebut mengaku kalau ia sudah melaksanakan ibadah haji selama tiga atau empat kali, tapi masih gelisah akan dosanya yang dikhawatirkan tidak akan termaafkan oleh Allah SWT. Lantaran dulu ia seorang mantan perampok truk tronton di jalan.
Sempat juga diceritakan bagaimana kejamnya ia dahulu, dalam memperlakukan orang yang hendak ia rampok. Namun, jamaah tersebut menuturkan kalau ia sangat menyesal atas apa yang telah ia perbuat di masa lalu, dan juga ingin sekali bertaubat.
Tanpa diduga, lanjut Ustaz Erick, seorang jamaah haji yang juga berasal dari Indonesia, ternyata datang dengan menyebutkan nama dari mantan perampok tadi. Ia menerangkan kalau ia adalah salah satu supir dari truk yang dulu sempat dirampok dan diikat olehnya.
Pria itu bercerita setelah ia mengalami perampokan, ia dipecat oleh perusahaannya karena kejadian tersebut. Akhirnya sang mantan rampok dengan mantan korbannya itu saling berpelukan dan meminta maaf satu sama lain.
“Air mata juga bercucuran dari kedua orang tersebut yang tidak menyangka akan dipertemukan di Mina,” urai ustaz Erick.
Meski banyak pengalaman menarik yang ia temui saat melaksanakan ibadah haji atau umrah, Ustaz Erick menganggap kalau kejadian yang terjadi tepat di depan matanya itu, sebagai salah satu pengalaman yang tak terlupakan.
Ia menegaskan kalau bukan karena campur tangan Allah SWT, tentu saja sang mantan perampok dan mantan supir yang menjadi korban tersebut tidak akan terjadi.
"Subhanallah, benar-benar ini kejadian Allah SWT yang mengatur," kata Ustaz Erick.