REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kasus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) coronavirus di Arab Saudi semakin memprihatinkan.
Kepala Penyakit Menular Kementrian Kesehatan Arab, Dokter Hanan Balkhi mengingatkan hal itu dengan semakin dekatnya arus kedatangan jamaah haji dari seluruh dunia.
Balkhi mengkhawatirkan jika jamaaah haji yang terindikasi terjangkit virus MERS hanya dapat terdeteksi melalui proses inkubasi. Sedangkan jika hanya dites tanpa diinkubasi, tidak akan menunjukan hasil sebenarnya.
Ia mengaku jumlah pasien yang terindikasi terjangkit MERS sudah berkurang di rumah sakit di Riyadh. Meski begitu, sebelumnya kasus MERS sempat merebak hingga mengakibatkan sejumlah nyawa melayang.
Rabu lalu, Menteri Kesehatan mengumumkan ada tambahan tiga pasien lagi yang terjangkit MERS. Sedangkan lima orang yang diduga terjangkit kini berangsur-angsur membaik. Tercatat, sudah 23 kasus infeksi MERS dengan sebelas nyawa menjadi korban.
Kementerian kesehatan meyakini berbagai langkah sudah dilakukan demi memastikan jamaah haji tidak tertular. Deputi pencegahan penyakit Abdullah M. Asiri mengatakan beberapa langkah pencegahan sudah diterapkan.
"Kami memiliki fasilitas, peralatan,tenaga medis dan perlengkapan keamanan untuk mencegah penularan penyakit ini," ujarnya seperti dilansir dari Arab News.