REPUBLIKA.CO.ID, Direktur Utama Maktour Umroh & Haji Plus Fuad Hasan Masyhur mengisahkan pengalaman pahit yang ia alami pada awal-awal mengelola perusahaan penyelenggara haji khusus.
''Saya pernah mengalami hal-hal yang tidak sehat, ada pihak yang kurang nyaman, melihat Maktour sebagai saingan. Alhamdulillah, saya sampai saat ini tidak pernah melihat yang lain sebagai saingan,'' kata Fuad kepada Republika di Jakarta, Selasa (25/8).
Maktour selalu berusaha menempatkan jamaahnya di hotel yang terbaik, di Makkah maupun Madinah. ''Kamilah yang menempati Apartemen Hilton yang letaknya persis di depan Masjidil Haram. Tahun berikutnya, ada yang merasa terganggu dan mencoba menutup semua apartemen,'' kisah Fuad.
Atas kuasa Allah, kata Fuad, waktu itu, Hotel Hilton sudah rampung. Jamaah Maktour yang tidak mendapatkan apartemen karena dibooking penyelenggara lain, malah berkesemapatan tinggal di Hotel Hilton.
''Jadi, kami berkesempatan sebagai pengusaha pertama yang menggunakan Hotel Hilton Makkah. Jamaah Maktour yang membayar biaya apartemen, malah tinggal di Hotel Hilton yang lebih mahal,'' ungkapnya penuh syukur.
Fuad mengaku haru, bila menyaksikan para jamaahnya dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik. ''Jujur tidak akan ternilai dengan apa pun. Satu kepuasan yang susah diungkapan. Melihat sudah terlaksana dengan baik. Dari tahun ke tahun, kami mencoba yang terbaik buat jamaah,'' ungkap Fuad.
Fuad merasa terpukul bila ada jamaah yang tidak terlayani dengan baik. ''Mereka adalah para tamu Allah yang harus dilayani dan dimuliakan. Saya marah sekali kepada tim saya, bila ada hak jamaah yang tidak terpenuhi,'' papar Fuad menambahkan