REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak tujuh calon jamaah haji asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) belum memperoleh visa dari kedutaan Arab Saudi. Ketujuh calon haji itu merupakan pengganti 11 calon jamaah haji yang meninggal dunia sebelum berangkat ke tanah suci.
“Proses pembuatan visa masih berjalan dan optimistis bisa berangkat di kloter sepuluh,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kemenag NTB, Maad Umar kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (2/9).
Ia menuturkan, empat calon jamaah haji pengganti dari 11 calon jamaah haji yang meninggal dunia, sudah berangkat ke Arab Saudi karena sudah memiliki visa.
Tidak hanya itu, kata Maad Umar, ke-36 calon jamaah haji yang sempat mengalami penundaan keberangkatan akibat belum mendapatkan visa, sudah memperoleh visa sehingga siap diberangkatkan ke tanah suci.
Maad Umar menjelaskan, ketujuh jamaah haji yang belum mendapatkan visa akan berangkat 5 September dan masuk pada kloter sepuluh bersama calon jamaah haji lainnya yang berasal dari Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Bima dan Dompu.
Maad Umar mengungkapkan jumlah calon jamaah haji yang meninggal sebelum keberangkatan mencapai 11 orang serta dua orang asal Lombok Tengah meninggal di Madinah akibat serangan jantung.
Ia menghimbau para calon jamaah haji yang membuat paspor menggunakan dana sendiri, untuk meminta ke Kemenag dengan membawa kwitansi. Sebab, dana pembuatan paspor dari 1 Januari 2015 dibiayai oleh Kemenag.
Kakanwil Kemenag NTB, Sulaiman Hamid mengatakan, calon jamaah haji yang belum mendapatkan visa beberapa waktu lalu akan diberangkatkan malam ini. Selain itu, diharapkan semua calon jamaah haji bisa berangkat ke Tanah Suci.